Batam (ANTARA) - Sepanjang 2025, Direktorat Kepolisian Air dan Udara Kepulauan Riau (Ditpolairud Polda Kepri) mendapat tambahan tiga unit kapal patroli dari Mabes Polri untuk memperkuat sarana dan prasarana satuan kerja Polri di wilayah kepulauan tersebut.

Direktur Polairud Polda Kepri Kombes Pol. Handono Subianto mengatakan tambahan armada kapal ini semakin memperkuat jajarannya dalam menjalankan tugas menjaga keamanan di wilayah perairan Kepri.

“Tahun 2025 ini kami mendapat tambahan sarana prasarana kapal tipe C2 yang sudah digunakan yang bisa mengangkut personel kurang lebih 25 orang,” kata Handono di Batam, Senin.

Perwira menengah Polri itu menjelaskan, bantuan kapal pertama diterima pada bulan Juni 2025, yakni kapal tipe C2 yang diberi nama Arung Seligi.

Kemudian dapat lagi tambahan dua unit kapal tipe C2 yang suah dilakukan sea trial kapal atau pengujian performa dan kelaikan yang dilakukan di laut untuk memastikan kapal berfungsi sesuai spesifikasi teknis sebelum diizinkan berlayar dan mendapatkan sertifikat resmi.

“Kami sudah melakukan sea trial, untuk kecepatan maksimal bisa 25 knot, kemarin kami coba seperti terbang di atas laut, tapi dengan risiko yang bagian belakang pasti basah, karena terbuka kapalnya,” katanya.

Dengan adanya tambahan tiga kapal tipe C2 ini, kata Handono, saat ini Polairud Polda Kepri telah memiliki 17 unit kapal tipe yang sama yang digunakan sebagai sarana patroli di laut. Jika ditambah dengan kapal karet, total seluruh armada kapal Polairud Polda Kepri sebanyak 37 unit.

Rencananya pada tahun 2026, Polairud Polda Kepri mendapat tambahan dua unit kapal tipe C2 dari Logistik Mabes Polri.

“Sesuai arahan Kapolda Kepri, kami sudah berkoordinasi dengan Logistik Mabes Polri, tahun 2026 akan mendapat tambahan dua kapal lagi,” katanya.

Menurut Handono, kapal tambahan tersebut difungsikan sebagai kapal patroli dan pengangkut personel mengingat geografis Kepri yang merupakan wilayah kepulauan, di mana ibu kota provinsi ada di Kota Tanjungpinang, sementara markas Polda Kepri maupun Polairud berada di Batam, sehingga membutuhkan mobilitas tinggi antar pulau.

“Kapal tipe C2 yang khusus untuk mengangkut personel dalam jumlah lebih banyak, karena kegiatan ibu kota provinsi di Tanjungpinang, sementara markas di Batam,” ujar Handono.


Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025