Batam (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mencatat metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) jenis implan masih menjadi pilihan paling diminati masyarakat tahun ini.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2KB Batam Mutiara Ayu mengatakan tren pemilihan alat kontrasepsi implan jauh lebih diminati dibandingkan metode MKJP lainnya seperti Intrauterine Device (IUD) dan Metode Operasi Wanita (MOW).

“Kalau tren sekarang, yang paling banyak diminati masih implan. Masyarakat, khususnya ibu-ibu, cenderung lebih nyaman dengan implan dibanding IUD atau MOW,” ujar Mutiara saat dihubungi di Batam, Senin.

Menurutnya, salah satu alasan utama adalah jangka waktu pemakaian.

“Kalau IUD bertahan hingga delapan tahun, dan ini kerap dianggap terlalu lama. Kalau implan yang bertahan tiga tahun dinilai lebih fleksibel, bisa diganti lebih cepat,” katanya.

Keputusan medis tetap disesuaikan dengan kondisi masing-masing pengguna melalui pemeriksaan dan rekomendasi tenaga kesehatan.

“Kalau memang secara medis bisa diganti dan lebih nyaman, ya diganti. Ini kembali ke kebutuhan dan kenyamanan masing-masing,” katanya.

Berdasarkan data DP3AP2KB Batam hingga Oktober, capaian akseptor implan telah mencapai 1.145 orang. Sementara itu, akseptor IUD tercatat 633 orang dan MOW sebanyak 29 orang.

Untuk tahun ini, DP3AP2KB Batam menargetkan pemasangan 1.000 implan, 1.000 IUD, dan 99 MOW. Namun, Mutiara mengakui capaian untuk MOW masih menjadi tantangan tersendiri.

“Target MOW tahun ini sebenarnya 99, tapi memang belum tercapai. Sampai Oktober masih 29, dan ada tambahan belasan yang masih menunggu dilayani di Desember ini,” ujar dia.

Ia menjelaskan, tingginya mobilitas masyarakat Batam yang mayoritas merupakan pekerja usia produktif turut mempengaruhi komposisi pasangan usia subur (PUS).

“Karena di Batam padat penduduknya, dan juga mayoritas pekerja, maka dari itu PUS mendominasi. Kebutuhan pelayanan KB cukup tinggi dan target kami juga tinggi,” kata dia.

DP3AP2KB Batam menegaskan akan terus memperkuat edukasi dan pelayanan KB, terutama MKJP, sebagai upaya menekan risiko kesehatan ibu dan anak serta mendorong perencanaan keluarga yang lebih berkualitas di Kota Batam.


Pewarta : Amandine Nadja
Editor : Nadilla
Copyright © ANTARA 2025