Batam (Antara Kepri) - Media Manager Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), David Hendrickson mengunjungi Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk mengetahui perkembangan Batam dan menjajaki beberapa lokasi yang akan dikunjungi delegasi pemerintah, pengusaha asal AS.
"Mereka juga mengunjungi sejumlah kawasan industri di Batam, untuk melihat langsung perkembangan industri Batam dan rencana kunjungan pengusaha Amerika Serikat ke Batam, September 2014," kata Direktur Pelayananan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Rabu.
Ia mengatakan, kunjungan tersebut, Selasa (29/4) disambut Direktur Investasi dan Pemasaran BP Batam, Purnomo Andiantono di Gedung Marketing Centre BP Batam.
"Mereka juga mengunjungi fasilitas infrastruktur yang dimilki oleh Batam dalam menunjang kegiatan ekspor dan impor, seperti pelabuhan laut, bandara, rumah sakit, pusat perbelanjaan, serta unit-unit usaha kecil menengah yang ada di Batam," ucapnya.
Menurut David, kata Djoko, sebelum berkunjung ke Batam bersama perusahaan dan perwakilan pemerintah Amerika mereka memerlukan informasi yang cukup dan konprehensif untuk memutuskan apakah mereka akan mengekspansi kegiatan usahanya ke Batam.
Sementara itu, Direktur Investasi dan Pemasaran, Purnomo Andiantono, pada kesempatan tersebut memberikan penjelasan tentang perkembangan Batam.
Ia juga memaparkan konsep pengembangan infrastruktur, terkait dengan pengembangan bandara Hang Nadim sebagai pusat maintenance repair danoverhaul (MRO) yang diklasifikasikan sebagai industri bernilai tambah tinggi yang ada di Batam.
Hal itu, kata dia, ditandai dengan perusahaan penerbangan Lion Air yang telah membuka pusat MRO di Bandara Hang Nadim Batam sebagai tempat perawatan dan perbaikan pesawat milik Lion Air.
"Bahkan Bandara Internasional Hang Nadim Batam dijadikan hub (penghubung) untuk wilayah barat dari Indonesia, serta untuk menunjang penandatanganan kontrak antara Lion dengan Boeing dalam rangka pembelian 230 unit pesawat Boeing pada 2011," kata dia.
Purnomo mengatakan, saat ini BP Batam terus berbenah dengan membangun pelabuhan, dan sejumlah fasilitas lain agar mampu bersaing dan menyerap banyak investor asing agar masuk ke Batam, sehingga pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Batam dan juga nasional dapat terus meningkat.
"Meski ini baru pembicaraan awal, namun BP Batam berharap akan ada tindak lanjut hingga realisasi investasi di Batam," kata Purnomo. (Antara)
Editor: Rusdianto
"Mereka juga mengunjungi sejumlah kawasan industri di Batam, untuk melihat langsung perkembangan industri Batam dan rencana kunjungan pengusaha Amerika Serikat ke Batam, September 2014," kata Direktur Pelayananan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Rabu.
Ia mengatakan, kunjungan tersebut, Selasa (29/4) disambut Direktur Investasi dan Pemasaran BP Batam, Purnomo Andiantono di Gedung Marketing Centre BP Batam.
"Mereka juga mengunjungi fasilitas infrastruktur yang dimilki oleh Batam dalam menunjang kegiatan ekspor dan impor, seperti pelabuhan laut, bandara, rumah sakit, pusat perbelanjaan, serta unit-unit usaha kecil menengah yang ada di Batam," ucapnya.
Menurut David, kata Djoko, sebelum berkunjung ke Batam bersama perusahaan dan perwakilan pemerintah Amerika mereka memerlukan informasi yang cukup dan konprehensif untuk memutuskan apakah mereka akan mengekspansi kegiatan usahanya ke Batam.
Sementara itu, Direktur Investasi dan Pemasaran, Purnomo Andiantono, pada kesempatan tersebut memberikan penjelasan tentang perkembangan Batam.
Ia juga memaparkan konsep pengembangan infrastruktur, terkait dengan pengembangan bandara Hang Nadim sebagai pusat maintenance repair danoverhaul (MRO) yang diklasifikasikan sebagai industri bernilai tambah tinggi yang ada di Batam.
Hal itu, kata dia, ditandai dengan perusahaan penerbangan Lion Air yang telah membuka pusat MRO di Bandara Hang Nadim Batam sebagai tempat perawatan dan perbaikan pesawat milik Lion Air.
"Bahkan Bandara Internasional Hang Nadim Batam dijadikan hub (penghubung) untuk wilayah barat dari Indonesia, serta untuk menunjang penandatanganan kontrak antara Lion dengan Boeing dalam rangka pembelian 230 unit pesawat Boeing pada 2011," kata dia.
Purnomo mengatakan, saat ini BP Batam terus berbenah dengan membangun pelabuhan, dan sejumlah fasilitas lain agar mampu bersaing dan menyerap banyak investor asing agar masuk ke Batam, sehingga pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Batam dan juga nasional dapat terus meningkat.
"Meski ini baru pembicaraan awal, namun BP Batam berharap akan ada tindak lanjut hingga realisasi investasi di Batam," kata Purnomo. (Antara)
Editor: Rusdianto