Tanjungpinang (Antara Kepri) - Puluhan peserta Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kota Tanjungpinang dilatih untuk membuat jamur crispy guna meningkatkan kesejahteraan warga setempat.
"Kami berupaya membangun masyarakat yang kreatif, berpenghasilan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Produk jamur crispy merupakan makanan yang kini sangat diminati masyarakat domestik maupun internasional," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3KAB) Kota Tanjungpinang Ahmad Yani, di Tanjungpinang, Minggu.
Selain melatih pembuat jamur crispy, BP3KAB juga melatih peserta membuat jilbab. Pembuatan jilbab disesuaikan dengan model yang diminati wanita saat ini.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas industri rumahan melalui pemberdayaan perempuan, sehingga mampu menekan kemiskinan di Kota Tanjungpinang," ujarnya.
Dia mengatakan kegiatan yang berlangsung sejak 11 November 2015 selama empat hari itu diikuti 90 orang dari kelompok usaha kecil dan menengah. Setiap kelurahan mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti pelatihan tersebut.
"Hasil pelatihan ini akan dipraktikkan di SMKN 2 Tanjungpinang," katanya.
Ahmad Yani mengatakan produk yang dihasilkan dari pelaku usaha rumahan tidak kalah menarik dibanding produk lainnya. Namun kemasan produk itu harus terus ditingkatkan dengan mampu bersaing dengan produk yang sama dari diproduksi dari perusahaan tersebut.
"Makanan selain enak, sehat, juga harus memiliki kemasan yang menarik. Karena itu, pelaku usaha rumahan tersebut juga mendapatkan bantuan berupakan alat pengemasan makanan," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengatakan program-program pemerintah diberikan kepada masyarakat bertujuan untuk menumbuhkan industri kreatif dan melahirkan ibu-ibu yang kreatif untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
"Program pemerintah ini dibuat untuk ibu rumah tangga, supaya teori-teori dari pelatihan yang diberikan bisa dipraktekkan dengan menghasilkan produk unggulan di di Tanjungpinang," ujarnya.
Melalui pelatihan ini, Lis berharap ibu-ibu dapat mengembangkan kembali usaha-usahanya, seperti pembuatan jilbab, jamur crispy, bisa juga mengolah makanan contohnya sambal.
"Ibu-ibu dapat berkoordinasi dengan pemerintah, dan bisa saja itu kami jadikan oleh-oleh untuk tamu yang datang di Kota Tanjungpinang. Intinya kita bisa menciptakan produk yang kreatif di kota Tanjungpinang, agar industri rumahan dapat lebih produktif dan inovatif," katanya. (Antara)
Editor: Rusdianto
"Kami berupaya membangun masyarakat yang kreatif, berpenghasilan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Produk jamur crispy merupakan makanan yang kini sangat diminati masyarakat domestik maupun internasional," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3KAB) Kota Tanjungpinang Ahmad Yani, di Tanjungpinang, Minggu.
Selain melatih pembuat jamur crispy, BP3KAB juga melatih peserta membuat jilbab. Pembuatan jilbab disesuaikan dengan model yang diminati wanita saat ini.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas industri rumahan melalui pemberdayaan perempuan, sehingga mampu menekan kemiskinan di Kota Tanjungpinang," ujarnya.
Dia mengatakan kegiatan yang berlangsung sejak 11 November 2015 selama empat hari itu diikuti 90 orang dari kelompok usaha kecil dan menengah. Setiap kelurahan mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti pelatihan tersebut.
"Hasil pelatihan ini akan dipraktikkan di SMKN 2 Tanjungpinang," katanya.
Ahmad Yani mengatakan produk yang dihasilkan dari pelaku usaha rumahan tidak kalah menarik dibanding produk lainnya. Namun kemasan produk itu harus terus ditingkatkan dengan mampu bersaing dengan produk yang sama dari diproduksi dari perusahaan tersebut.
"Makanan selain enak, sehat, juga harus memiliki kemasan yang menarik. Karena itu, pelaku usaha rumahan tersebut juga mendapatkan bantuan berupakan alat pengemasan makanan," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengatakan program-program pemerintah diberikan kepada masyarakat bertujuan untuk menumbuhkan industri kreatif dan melahirkan ibu-ibu yang kreatif untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
"Program pemerintah ini dibuat untuk ibu rumah tangga, supaya teori-teori dari pelatihan yang diberikan bisa dipraktekkan dengan menghasilkan produk unggulan di di Tanjungpinang," ujarnya.
Melalui pelatihan ini, Lis berharap ibu-ibu dapat mengembangkan kembali usaha-usahanya, seperti pembuatan jilbab, jamur crispy, bisa juga mengolah makanan contohnya sambal.
"Ibu-ibu dapat berkoordinasi dengan pemerintah, dan bisa saja itu kami jadikan oleh-oleh untuk tamu yang datang di Kota Tanjungpinang. Intinya kita bisa menciptakan produk yang kreatif di kota Tanjungpinang, agar industri rumahan dapat lebih produktif dan inovatif," katanya. (Antara)
Editor: Rusdianto