Batam (Antara Kepri) - Keturunan bangsawan Kerajaan Riau-Lingga yang berada di Singapura berupaya mengeratkan kembali hubungan keluarga yang terpecah belah saat zaman konfrontasi Indonesia-Malaysia pada 1965.

"Saat konfrontasi tahun 1965 hubungan terputus, hubungan hilang, sekarang kami berupaya membuat hubungan silsilah," kata keturunan bangsawan Kerajaan Riau Lingga yang menetap di Singapura, Raja Muhammad Khalid Bin Raja Adnan di Batam Kepulauan Riau, Selasa.

Ia berupaya mengumpulkan keluarga kerajaan yang terpisah di berbagai negara, khususnya di Singapura, Johor, Malaysia dan Kepulauan Riau, Indonesia.

Di Indonesia, keturunan kerajaan Riau-Lingga tersebar di Pulau Penyengat Tanjungpinang hingga Pulau Tujuh Natuna.

"Kami membuat 'facebook' grup warisan sejarah Riau Lingga. Sekarang sudah 8.000 'members'. Ada yang kenal, mencoba berhubungan," kata dia.

Di tempat yang sama, Keturunan ke-6 Sultan Husen, Tengku Sri Indra mengatakan hubungan kekerabatan kerajaan Riau-Lingga tidak dapat putus, meskipun kini sudah keturunannya sudah menetap di berbagai negara.

"Bagai air dicincang tidak akan putus, kami tidak bisa diputuskan, Batam, Lingga, Johor, Singapura, semuanya satu," tukasnya.

Ia bercerita, wilayah Kerajaan Riau-Lingga sempat mencapai Johor dan Singapura, sebelum akhirnya dipecah belah oleh penjajah dalam negara-negara jajahan.

Saat itu, keluarga tidak dapat mencari kerabatnya yang terpisah, karena sulitnya transportasi.

"Sekarang sudah tidak ada sekat. Pakai passport bisa ke Jakarta. Sudah jadi kemudahan, tidak ada orang yang melarang orang Singapura pergi ke Jakarta," imbuh warga negara Singapura itu.

Dengan berbagai kemudahan di masa kini, ada banyak keturunan Kerajaan Riau-Lingga yang berdomisili di Singapura mencari asal muasalnya ke berbagai negara.

Sementara itu, sejarawan Melayu, Ahmad Dahlan mengatakan keturunan para bangsawan Kerajaan Riau-Lingga tersebar di lima "tapak", yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand.

Perpecahan kerajaan Riau-Lingga terjadi akibat sengketa penjajah, yang melakukan praktik adu domba, di antara keturunan raja.

Di Indonesia, keturunan para bangsawan Riau-Lingga tidak diakui dalam struktur pemerintahan, sehingga sulit mencari keberadaanya pada masa kini.

"Semua kerajaan di Indonesia semua melebur jadi NKRI, kecuali Yogya. Di Indonesia tidak ada keturunan yang dilegalisir lagi oleh pemerintah, karena kerajaan itu sudah melebur," tutur pria yang juga Wali Kota Batam.

Peraih gelar Doktor dari bidang sejarah itu mendukung upaya keturunan bangsawan Kerajaan Riau-Lingga untuk menelusuri dan mencari kerabatnya yang terpisah di beberapa negara. (Antara)

Editor: Rusdianto


Pewarta : YJ Naim
Editor :
Copyright © ANTARA 2025