Batam (Antara Kepri) - Kuota impor produk hortikultura untuk mencukupi kebutuhan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam pada Januari-Juni 2016 mencapai 1.890 ton.
"Ada tiga importir yang mendapatkan izin untuk impor. Total impor untuk berbagai jenis buah dan sayur mencapai 1.890 ton," kata Direktur Lalulintas Barang BP Batam Tri Novianta Putra di Batam, Kamis.
Perusahaan yang mendapatkan izin tersebut adalah PT Oscar Karunia Cemerlang, PT Frozen King Mulia dan PT Segar Inter Fruits. Dengan produk yang diimpor berasal dari Tiongkok, Thailand, Bangladesh, New Zeland, Belanda dan Afrika Selatan.
Sementara produk hortikultura yang akan diimpor diantaranya wortel dari Tiongkok sebanyak 920 ton. Apel dari Tiongkok sebanyak 138 ton. Jeruk Mandari 53 ton, lengkeng Thailand sebanyak 50 ton.
Kentang segar Atlantik dari Banglades 216 ton, kentang segar Atlantik asal Tiongkok sebanyak 162 ton, Bawang Bombai segar untuk konsumsi sebanyak 135 ton dari New Zealand¿, Bawang Bombay segar untuk konsumsi dari Belanda sebanyak 216 ton.
"Semua sesuai dengan Permendag mengenai ketentuan impor produk Hortikultura untuk Kawasan Bebas Batam. Pemasukanya bertahap hingga Juni 2016 nanti," kata dia.
Tri mengatakan, jika dalam pelaksanaan impor oleh tiga perusahaan tersebut tidak sesuai ketentuan maka BP Batam berhak memberikan teguran hingga pencabutan izin impor.
"Kalau yang diimpor tidak sesuai dengan kuota dan ketentuan, tentu akan diambil tindakan. Termasuk pembekuan izin jika memang tidak mengindahkan teguran yang diberikan," kata Tri.
Jika dibandingkan dengan periode sama 2015 yang hanya sebanyak 1.272 ton, kuota impor semester pertama 2016 mengalami kenaikan cukup signifikan.
Asal produk untuk 2015 ini dari Tiongkok, Thailand, Bangladesh, New Zealand, Belanda dan Afrika Selatan.
Produk hortikultura yang diimport diantaranya wortel, apel, jeruk mandarin, lengkeng, kentang, bawang bombay, jeruk, anggur dan pomelo. (Antara)
Editor: Rusdianto
"Ada tiga importir yang mendapatkan izin untuk impor. Total impor untuk berbagai jenis buah dan sayur mencapai 1.890 ton," kata Direktur Lalulintas Barang BP Batam Tri Novianta Putra di Batam, Kamis.
Perusahaan yang mendapatkan izin tersebut adalah PT Oscar Karunia Cemerlang, PT Frozen King Mulia dan PT Segar Inter Fruits. Dengan produk yang diimpor berasal dari Tiongkok, Thailand, Bangladesh, New Zeland, Belanda dan Afrika Selatan.
Sementara produk hortikultura yang akan diimpor diantaranya wortel dari Tiongkok sebanyak 920 ton. Apel dari Tiongkok sebanyak 138 ton. Jeruk Mandari 53 ton, lengkeng Thailand sebanyak 50 ton.
Kentang segar Atlantik dari Banglades 216 ton, kentang segar Atlantik asal Tiongkok sebanyak 162 ton, Bawang Bombai segar untuk konsumsi sebanyak 135 ton dari New Zealand¿, Bawang Bombay segar untuk konsumsi dari Belanda sebanyak 216 ton.
"Semua sesuai dengan Permendag mengenai ketentuan impor produk Hortikultura untuk Kawasan Bebas Batam. Pemasukanya bertahap hingga Juni 2016 nanti," kata dia.
Tri mengatakan, jika dalam pelaksanaan impor oleh tiga perusahaan tersebut tidak sesuai ketentuan maka BP Batam berhak memberikan teguran hingga pencabutan izin impor.
"Kalau yang diimpor tidak sesuai dengan kuota dan ketentuan, tentu akan diambil tindakan. Termasuk pembekuan izin jika memang tidak mengindahkan teguran yang diberikan," kata Tri.
Jika dibandingkan dengan periode sama 2015 yang hanya sebanyak 1.272 ton, kuota impor semester pertama 2016 mengalami kenaikan cukup signifikan.
Asal produk untuk 2015 ini dari Tiongkok, Thailand, Bangladesh, New Zealand, Belanda dan Afrika Selatan.
Produk hortikultura yang diimport diantaranya wortel, apel, jeruk mandarin, lengkeng, kentang, bawang bombay, jeruk, anggur dan pomelo. (Antara)
Editor: Rusdianto