Tanjungpinang (Antara Kepri) - Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul bermimpi Kota Tanjungpinang memiliki satu wadah pembinaan mental dan spritual dalam bidang agama Islam.
"Saya bermimpi Tanjungpinang ada satu wadah pembinaan mental spritual bidang agama Islam yang sekian persen ada di Tanjungpinang. Apapun itu yang berhubungan dengan agama baik tentang zakat, infak, perkawinan, tentang moral anak," kata Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul, Selasa.
Wadah pembinaan yang diharapkan berbentuk gedung mewah itu mengingat, Tanjungpinang sebenarnya memiliki banyak pakar agama yang tak bekerja lagi. Sementara ilmu yang dimiliki pakar tersebut sangat berguna untuk mental dan spritual anak dan orang tua.
"Kalau wadah itu ada, para pakar ini akan bergiliran membina di sana, misalnya hari ini tentang fikih, besok tentang tafsir," ucapnya.
Menurut Syahrul, pembinaan yang dilakukan para pakar di masjid masih belum maksimal terutama menyangkut urusan remaja.
Kembali ke wadah pembinaan, Syahrul mengaku perihal tersebut memiliki kaitan terhadap antisipasi LGBT, serta paham radikal yang marak terjadi baru-baru ini.
"Dalam hal ini, saya melihat, bukan karena orang tua tak memperhatikan, tapi karena kesempatan orang tua terbungkus pada pekerjaan, jadi anak tak terpantau," tutur Syahrul.
Sebab itu perlu ada pembinaan mental dan spritual, baik anak maupun orang tuanya. Guna meningkatkan pendidikan agamanya.
"Kuncinya, kalau karakter agamanya sudah kuat, tak akan mudah terombang ambing oleh hal-hal seperti itu," tegasnya. (Antara)
Editor: Evy R. Syamsir