Batam (Antara Kepri) - Penerbangan perdana Lion Air Boeing 737-900ER JT 2733 yang mengangkut 212 wisatawan asal Changsha Tiongkok mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pukul 04.45 WIB.
"Pesawat mendarat lebih cepat dari jadwal semula karena seharusnya mendarat pukul 06.00 WIB. Ini penerbangan carter pertama Tiongkok-Batam untuk mengangkut wisatawan," kata Derektur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono di Batam, Kamis.
Sebelum mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, pesawat yang membawa wisatawan tersebut terbang langsung selama 4,5 jam dari China pada Kamis dini hari.
Kedatangan sebanyak 212 wisatawan dari 1.700 orang yang direncanakan tiba hingga akhir Agustus disambut langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Batam Febrialin, Direktur Promosi dan Humas BP Batam, serta jajaran manajemen Hang Nadim.
"Seluruh wisatawan diberikan suvenir boneka khas Batam. Mereka akan berwisata tiga hari dua malam termasuk ke Malaysia dan Singapura," kata dia.
Ia mengatakan ini merupakan terobosan baru karena sebelumnya wisatawan Tiongkok masuk ke Indonesia menggunakan penerbangan ke Singapura atau Malaysia.
"Kalau dulu tidak ada menginap di Batam, saat ini meskipun juga berkunjung ke Malaysia dan Singapura namun tetap menginap di Batam dan kembali ke Tiongkok dari Batam," kata Purnomo.
Biaya penerbangan langsung ke Batam, kata Purnomo, lebih murah dibandingkan bila pesawat mendarat di Singapura atau Malaysia.
"Landing fee, airport tax, hotel lebih murah di Batam. Jadi lebih saling menguntungkan," kata dia.
Purnomo mengatakan untuk Juli ini sudah dijadwalkan tiga penerbangan dari Tiongkok ke Batam atau total enam penerbangan pulang pergi. Selanjutnya Agustus delapan penerbangan pulang pergi.
Bandara Internasional Hang Nadim Batam merupakan fasilitas milik BP Batam yang dibangun sejak periode 1980 saat Otorita Batam (kini BP Batam) dipimpin Presiden ke-3 BJ Habibie.
Bandara ini memiliki landas pacu hingga 4,025 kilometer sehingga mampu didarati semua jenis pesawat berbadan lebar seperti Airbus A380 atau Boeing 777. (Antara)
Editor: Rusdianto
"Pesawat mendarat lebih cepat dari jadwal semula karena seharusnya mendarat pukul 06.00 WIB. Ini penerbangan carter pertama Tiongkok-Batam untuk mengangkut wisatawan," kata Derektur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono di Batam, Kamis.
Sebelum mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, pesawat yang membawa wisatawan tersebut terbang langsung selama 4,5 jam dari China pada Kamis dini hari.
Kedatangan sebanyak 212 wisatawan dari 1.700 orang yang direncanakan tiba hingga akhir Agustus disambut langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Batam Febrialin, Direktur Promosi dan Humas BP Batam, serta jajaran manajemen Hang Nadim.
"Seluruh wisatawan diberikan suvenir boneka khas Batam. Mereka akan berwisata tiga hari dua malam termasuk ke Malaysia dan Singapura," kata dia.
Ia mengatakan ini merupakan terobosan baru karena sebelumnya wisatawan Tiongkok masuk ke Indonesia menggunakan penerbangan ke Singapura atau Malaysia.
"Kalau dulu tidak ada menginap di Batam, saat ini meskipun juga berkunjung ke Malaysia dan Singapura namun tetap menginap di Batam dan kembali ke Tiongkok dari Batam," kata Purnomo.
Biaya penerbangan langsung ke Batam, kata Purnomo, lebih murah dibandingkan bila pesawat mendarat di Singapura atau Malaysia.
"Landing fee, airport tax, hotel lebih murah di Batam. Jadi lebih saling menguntungkan," kata dia.
Purnomo mengatakan untuk Juli ini sudah dijadwalkan tiga penerbangan dari Tiongkok ke Batam atau total enam penerbangan pulang pergi. Selanjutnya Agustus delapan penerbangan pulang pergi.
Bandara Internasional Hang Nadim Batam merupakan fasilitas milik BP Batam yang dibangun sejak periode 1980 saat Otorita Batam (kini BP Batam) dipimpin Presiden ke-3 BJ Habibie.
Bandara ini memiliki landas pacu hingga 4,025 kilometer sehingga mampu didarati semua jenis pesawat berbadan lebar seperti Airbus A380 atau Boeing 777. (Antara)
Editor: Rusdianto