Tanjungpinang (Antara Kepri) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, berupaya memberdayakan pelaku usaha kepariwisataan untuk mengembangkan sektor itu sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar bagi daerah dan masyarakat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang Reni Yusneli di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan sinergisitas antara pemerintah dengan pelaku usaha kepariwisataan harus dibangun dan dijaga agar semua masalah yang dapat menghambat perkembangan sektor tersebut dapat diatasi.
"Peran pelaku usaha kepariwisataan sangat besar dapat mengembangkan sektor pariwisata di Tanjungpinang. Kami yakin sektor ini berkembang jika seluruh pihak terkait bersinergi," ujarnya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang menyelenggarakan "coffee morning" dengan mengundang antara lain, pengurus asosiasi agen travel, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia, Organda, manajemen perusahaan maskapai penerbangan, Dewan Kesenian Kota, HAKI dan Himpunan Penerjemah Indonesia.
Kegiatan yang bertujuan mempererat hubungan silaturahim antara pemerintah dengan para pelaku usaha pariwisata itu membahas upaya dalam mengelola dan membangun sektor pariwisata, selain permasalahan dan tantangan yang dihadapi ke depan.
Pada kesempatan itu, Reni menjelaskan Kementerian Pariwisata menargetkan wisman yang berkunjung ke Tanjungpinang tahun 2017 sebanyak 102 ribu orang. Sampai dengan Juli 2017, wisman yang berkunjung ke Tanjungpinang baru mencapai 52.866 orang.
"Mudah-mudahan sampai akhir tahun 2017 target tersebut dapat tercapai," ujarnya.
Reni mengemukakan untuk mencapai target tersebut dibutuhkan kerja keras, dan dukungan semua pihak, terutama pelaku usaha kepariwsataan. Salah satu strategi yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisman yakni promosi objek wisata dan penyelenggaraan kegiataan kepariwisataan yang maksimal.
Tahun 2017 ini, kata dia Tanjungpinang akan menyelenggarakan festival besar yakni Dragon Boat Race dan Festival Bahari Kepri. Festival Bahari Kepri diselenggarakan Pemprov Kepri di Tanjungpinang.
Ia berharap pihak perhotelan dan agen travel membantu mempromosikan objek wisata Tanjungpinang antara lain Pulau Penyengat, Kota Rebah, Patung Seribu, Klenteng Senggarang.
"Pemerintah pada tahun ini tidak dapat melakukan promosi secara maksimal karena defisit anggaran. Karena itu, dibutuhkan peran besar dari pelaku usaha kepariwisataan untuk membantu mempromosikannya," katanya.
Dalam dialog itu, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Tanjungpinang menerima keluhan dari berbagai pihak seperti pintu masuk pelabuhan yang masih semrawut karena taksi tidak diatur, belum ada pusat oleh-oleh, dan masih kurangnya promosi serta objek wisata baru.
"Perlu segera dibangun pusat oleh-oleh khas Tanjungpinang," kata Ketua ASITA Tanjungpinang Sapril Sembiring.(Antara)
Editor: N. Yuliastuti