Tanjungpinang (Antara Kepri) - Dinas Pariwisata bersama Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari) Kepri menampilkan 120 kostum bernuansa budaya Melayu dengan mengusung tema Sang Sapurba yang ditampilkan dalam Kepri Carnival 2017 di Kota Tanjungpinang.
"Tahun ini kita tampilkan kostum karnaval lebih banyak dari tahun sebelumnya dan terus meningkatkan kualitas," kata Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar.
Kegiatan Kepri Carnival yang merupakan rangkaian dari acara Festival Bahari Kepri itu nantinya akan dirancang pemerintah untuk taraf tingkat internasional.
"Tahun depan Kepri Carnival akan kita adakan tingkat internasional. Minimal dari negara Singapura dan Malaysia menjadi target kita sebagai pesertanya," kata Buralimar.
Sementara itu, kostum karnaval yang ditampilkan dengan peserta berasal dari Batam, Lingga dan Tanjungpinang tersebut membuat sorot mata warga yang menyaksikannya terpukau. Tak terlepas disepanjang 1,5 kilometer jalan di Tanjungpinang tersebut juga disambut antusiasme warga dalam mengabadikan momen yang sudah tiga tahun terakhir diselenggarakan di Kepri.
Kepri Carnival ini tak hanya mampu menggoda masyarakat setempat saja, wisman asing pun tampak hadir dalam acara tersebut, salah satunya wisman asal Italia.
Dikatakannya, budaya Indonesia melalui kostum karnaval ini sangat menarik. Selain beraneka ragam warnanya, kegiatan serupa tersebut tidak ditemukan di negaranya.
"Kepri Carnival penuh warna, saya melihat penampilan para talent sungguh fantastis, mampu bertahan dengan beban yang begitu berat. Tentunya sangat capek," kata Fransesca.
Ketua DPD Akari Kepri, Silvia Hilda Kusumaningtyas menambahkan setiap tahunnya, Kepri Carnival meningkat dari jumlah peminatnya.
"Sebagian peserta dan kostumnya pernah ikut serta dalam Jember Fashion Carnival, mereka juga sudah pernah memperagakan busana dengan tema Sang Sapurba ini," kata dia.
Sang Sapurba merupakan maharaja Melayu. Ia adalah raja yang mengembangkan Kerajaan Melayu di Bintan dan membangun istana di Temasek yang sekarang dikenal sebagai Singapura.
"Hingga kini, nama Sang Sapurba dan penerusnya, Sang Nila Utama tetap harum dalam masyarakat Melayu. Sehingga tak heran jika berbagai kesenian di tanah Melayu tak lepas dari tema Sang Sapurba," pungkasnya.(Antara)
Editor: Evy R. Syamsir