Tanjungpinang (Antara Kepri) - Dinas Pariwisata Kepulauan Riau optimistis jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi tujuh kabupaten dan kota di wilayah itu akan mencapai target yang ditetapkan Kementerian Pariwisata.
Kepala Dispar Kepri Buralimar di Tanjungpinang, Sabtu, mengatakan jumlah wisman yang berkunjung ke Kepri sejak Januari-September 2017 sebanyak 1,5 juta orang, sementara pemerintah pusat menargetkan 2,2 orang.
"Kami optimistis mencapai target karena pada Oktober 2017 wisman yang berkunjung ke Kepri sudah bertambah 250 ribu orang. Masih ada dua bulan lagi," ujarnya.
Buralimar mengemukakan bulan ini ditargetkan jumlah wisman yang berkunjung ke Kepri sebanyak 200 ribu orang, sedangkan Desember 2017 diperkirakan mencapai 350 ribu orang.
"Desember banyak hari libur sehingga diperkirakan jumlah wisman ke Kepri meningkat," ucapnya.
Ia mengemukakan kegiatan kepariwisataan yang akan diselenggarakan pada November-Desember 2017 antara lain Kenduri Seni Melayu dan Kenduri Akhir Tahun di Batam, sedangkan di Lingga akan dilaksanakan Festival Gunung Daik dan Tamadun Melayu.
"Kami yakin banyak wisman yang tertarik menyaksikan kegiatan tersebut," katanya.
Penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan di wilayah ini tidak hanya mengandalkan Dispar Kepri, melainkan bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan kota. Sinergisitas yang terbangun akan memperkuat penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan, termasuk promosi kepada wisman melalui perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata.
Festival Bahari Kepri yang diselenggarakan Oktober 2017 membuktikan sinergisitas antara Pemprov Kepri dan pemerintah kabupaten dan kota membuahkan hasil yang positif.
"Anggaran Kepri dan kabupaten dan kota terbatas, tetapi kalau bersinergi akan semakin kuat. Ini yang kami lakukan ," katanya.
Buralimar mengemukakan wisman yang paling banyak berkunjung ke Kepri berasal dari Singapura. Batam masih menjadi kota tujuan wisata terbanyak bagi wisman.
Sektor pariwisata di Bintan, Karimun dan Tanjungpinang juga berkembang dengan tawaran yang menarik dari berbagai kegiatan kepariwisataan.
"Sektor pariwisata di Kepri diharapkan menjadi sektor andalan," ujarnya.
Buralimar mengatakan Kementerian Pariwisata belum manargetkan jumlah wisman yang berkunjung Kepri pada tahun 2018. Namun diperkirakan meningkat 200-300 ribu.
Target tersebut, menurut dia cukup berat karena tidak didukung oleh anggaran yang memadai. Dispar Kepri mengajukan anggaran untuk berbagai kegiatan kepariwisataan 2018 sebesar Rp26 miliar, namun dipangkas sekitar Rp10 miliar.
Kegiatan kepariwisataan 2018 tidak jauh berbesa dengan tahun ini antara lain Festival Bahari Kepri dan Tour de Kepri.
"Kami akan lebih banyak memperkuat dan mendukung kegiatan kepariwisataan pemerintah kabupaten dan kota," katanya.(Antara)
Editor: Dedi
Kepala Dispar Kepri Buralimar di Tanjungpinang, Sabtu, mengatakan jumlah wisman yang berkunjung ke Kepri sejak Januari-September 2017 sebanyak 1,5 juta orang, sementara pemerintah pusat menargetkan 2,2 orang.
"Kami optimistis mencapai target karena pada Oktober 2017 wisman yang berkunjung ke Kepri sudah bertambah 250 ribu orang. Masih ada dua bulan lagi," ujarnya.
Buralimar mengemukakan bulan ini ditargetkan jumlah wisman yang berkunjung ke Kepri sebanyak 200 ribu orang, sedangkan Desember 2017 diperkirakan mencapai 350 ribu orang.
"Desember banyak hari libur sehingga diperkirakan jumlah wisman ke Kepri meningkat," ucapnya.
Ia mengemukakan kegiatan kepariwisataan yang akan diselenggarakan pada November-Desember 2017 antara lain Kenduri Seni Melayu dan Kenduri Akhir Tahun di Batam, sedangkan di Lingga akan dilaksanakan Festival Gunung Daik dan Tamadun Melayu.
"Kami yakin banyak wisman yang tertarik menyaksikan kegiatan tersebut," katanya.
Penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan di wilayah ini tidak hanya mengandalkan Dispar Kepri, melainkan bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan kota. Sinergisitas yang terbangun akan memperkuat penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan, termasuk promosi kepada wisman melalui perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata.
Festival Bahari Kepri yang diselenggarakan Oktober 2017 membuktikan sinergisitas antara Pemprov Kepri dan pemerintah kabupaten dan kota membuahkan hasil yang positif.
"Anggaran Kepri dan kabupaten dan kota terbatas, tetapi kalau bersinergi akan semakin kuat. Ini yang kami lakukan ," katanya.
Buralimar mengemukakan wisman yang paling banyak berkunjung ke Kepri berasal dari Singapura. Batam masih menjadi kota tujuan wisata terbanyak bagi wisman.
Sektor pariwisata di Bintan, Karimun dan Tanjungpinang juga berkembang dengan tawaran yang menarik dari berbagai kegiatan kepariwisataan.
"Sektor pariwisata di Kepri diharapkan menjadi sektor andalan," ujarnya.
Buralimar mengatakan Kementerian Pariwisata belum manargetkan jumlah wisman yang berkunjung Kepri pada tahun 2018. Namun diperkirakan meningkat 200-300 ribu.
Target tersebut, menurut dia cukup berat karena tidak didukung oleh anggaran yang memadai. Dispar Kepri mengajukan anggaran untuk berbagai kegiatan kepariwisataan 2018 sebesar Rp26 miliar, namun dipangkas sekitar Rp10 miliar.
Kegiatan kepariwisataan 2018 tidak jauh berbesa dengan tahun ini antara lain Festival Bahari Kepri dan Tour de Kepri.
"Kami akan lebih banyak memperkuat dan mendukung kegiatan kepariwisataan pemerintah kabupaten dan kota," katanya.(Antara)
Editor: Dedi