Batam (Antaranews Kepri) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0316 Batam kembali menertibkan sekumpulan anak punk meresahkan guna memberi rasa nyaman bagi masyarakat.
"Kita sering menerima laporan akan adanya sekumpulan anak punk yang meresahkan pejalan kaki, pengendara motor hingga mobil yang melintas di kawasan Tiban Center. Sehingga pada Rabu (24/01) sore kita pun berhasil mengamankan lima orang anak punk tersebut," kata Komandan Kodim 0316/Batam, Letkol Inf Edy Widyanto, di Batam, Kamis.
Edy menjelaskan, hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan terjadinya kriminalitas di masyarakat sehingga dapat meminimalisir premanisme dan radikalisme.
"Kita berupaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Maka dari itu, hal ini merupakan upaya nyata adanya TNI kuat bersama rakyat untuk mewujudkan Indonesia yang damai," kata dia.
Dandim pun menambahkan, kelima anak punk yang diamankan tidak hanya ditertibkan, melainkan diberi Pembinaan mental, Wawasan Kebangsaan serta Bela Negara.
"Rencananya setelah mendapat pembinaan, akan kita kembalikan lagi kepada orangtuanya masing-masing," pungkasnya. (Antara)
Editor: Evy R. Syamsir
"Kita sering menerima laporan akan adanya sekumpulan anak punk yang meresahkan pejalan kaki, pengendara motor hingga mobil yang melintas di kawasan Tiban Center. Sehingga pada Rabu (24/01) sore kita pun berhasil mengamankan lima orang anak punk tersebut," kata Komandan Kodim 0316/Batam, Letkol Inf Edy Widyanto, di Batam, Kamis.
Edy menjelaskan, hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan terjadinya kriminalitas di masyarakat sehingga dapat meminimalisir premanisme dan radikalisme.
"Kita berupaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Maka dari itu, hal ini merupakan upaya nyata adanya TNI kuat bersama rakyat untuk mewujudkan Indonesia yang damai," kata dia.
Dandim pun menambahkan, kelima anak punk yang diamankan tidak hanya ditertibkan, melainkan diberi Pembinaan mental, Wawasan Kebangsaan serta Bela Negara.
"Rencananya setelah mendapat pembinaan, akan kita kembalikan lagi kepada orangtuanya masing-masing," pungkasnya. (Antara)
Editor: Evy R. Syamsir