Lingga (Antaranews Kepri) - Pantai Todak di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau kembali meledak setelah 24 tahun tidak ada aktivitas latihan perang.
"Hari ini kita gairahkan kembali aktivitas perang di Pantai Todak, dan ini merupakan sesi puncak latihan Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) tingkat 3 tahun 2018 yang pusatkan di Dabosingkep, Kabupaten Lingga dengan melibatkan 1.210 personel," kata Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Yudo Margono, Kamis.
Pantai Todak kata Yudo, terakhir kali digunakan untuk kegiatan latihan perang pada tahun 1994. Dimana waktu itu latihan dimaksudkan untuk mempersiapkan pasukan menghadapi keadaan tidak harmonis dengan Malaysia.
Komando Armada l dalam hal ini kata dia menggelar latihan puncak dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme prajurit.
Diantaranya adalah latihan melewati medan ranjau, latihan manuver taktis, latihan prosuder komunikasi, latihan penyelamatan kapal dan nubika, dan latihan penembakan meriam yang dilakukan sebelum latihan puncak ini.
"Kita lakukan tahap-tahap mulai dari Jakarta, Belitung, sampai di sini (Pantai Todak)," ucapnya.
Latihan ini sendiri lanjut Yudo, melibatkan kekuatan 16 Unsur KRI, 2 Pesawat Udara serta Pasukan Marinir yang terdiri dari satu KRI jenis Multi Role Light Freegat (MLRF), dua KRI jenis Perusak Kawal (PK) Parchim Class.
Empat KRI Jenis Angkut Tank Frosch (ATF), dua KRI Jenis Kapal Cepat Rudal (KCR 40), empat KRI Jenis Kapal Patroli (PC), satu KRI Jenis Bantu Tunda Samudera (BTD), dua KRI jenis Penyapu Ranjau (PR), dan dua unsur pesawat udara yang terdiri dari satu Pesud Cassa-6205 dan satu pesawat Helly BO-105.
Sementara Pasukan Marinir (Pasmar 1) menggelar kekuatan diantaranya adalah 2 SSK Pasukan Pendarat (Pasrat), 3 Tank BMP-3F serta 7 Pansam BTR-50M.
"Kita juga akan melaksanakan Kirab Alutsista TNI AL, Bakti sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Potensi Maritim Koarmada I serta panggung prajurit bagi masyarakat sekitar," kata Pangkoarmada I.
Sejumlah prajurit usai melewati medan ranjau di Pantai Todak. (Antaranews Kepri/Pradanna Putra)
Pantauan Antara di lokasi, ledakan meriam disertai kobaran api yang menyasar hutan di bibir pantai Todak sekitar pukul 05.30 WIB itu menandakan maklumat perang dijalankan prajurit yang telah bersiap di lokasi latihan. Demikian juga dengan deretan 10 tank amfibi, terdiri atas 3 Tank BMP-3F dan 7 Pansam BTR-50M yang bergerak liar menerobos hutan disertai suara tembakan.
Setelah berhasil mengamankan area pantai yang sebelumnya dikuasi musuh, operasi tahap gerakan menuju sasaran (GMS), tahap serbuan, dan tahap pengakhiran, latihan di lokasi ini berakhir dengan penandatanganan prasasti kembali dibukanya Pantai Todak sebagai tempat latihan oleh Pangkoarmada I.
"Setelah ini akan ada latihan operasi darat lanjutan," kata Yudo usai menandatangani prasasti tempat latihan perang pendaratan amfibi di Kabupaten Lingga. (Antara)
"Hari ini kita gairahkan kembali aktivitas perang di Pantai Todak, dan ini merupakan sesi puncak latihan Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) tingkat 3 tahun 2018 yang pusatkan di Dabosingkep, Kabupaten Lingga dengan melibatkan 1.210 personel," kata Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Yudo Margono, Kamis.
Pantai Todak kata Yudo, terakhir kali digunakan untuk kegiatan latihan perang pada tahun 1994. Dimana waktu itu latihan dimaksudkan untuk mempersiapkan pasukan menghadapi keadaan tidak harmonis dengan Malaysia.
Komando Armada l dalam hal ini kata dia menggelar latihan puncak dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme prajurit.
Diantaranya adalah latihan melewati medan ranjau, latihan manuver taktis, latihan prosuder komunikasi, latihan penyelamatan kapal dan nubika, dan latihan penembakan meriam yang dilakukan sebelum latihan puncak ini.
"Kita lakukan tahap-tahap mulai dari Jakarta, Belitung, sampai di sini (Pantai Todak)," ucapnya.
Latihan ini sendiri lanjut Yudo, melibatkan kekuatan 16 Unsur KRI, 2 Pesawat Udara serta Pasukan Marinir yang terdiri dari satu KRI jenis Multi Role Light Freegat (MLRF), dua KRI jenis Perusak Kawal (PK) Parchim Class.
Empat KRI Jenis Angkut Tank Frosch (ATF), dua KRI Jenis Kapal Cepat Rudal (KCR 40), empat KRI Jenis Kapal Patroli (PC), satu KRI Jenis Bantu Tunda Samudera (BTD), dua KRI jenis Penyapu Ranjau (PR), dan dua unsur pesawat udara yang terdiri dari satu Pesud Cassa-6205 dan satu pesawat Helly BO-105.
Sementara Pasukan Marinir (Pasmar 1) menggelar kekuatan diantaranya adalah 2 SSK Pasukan Pendarat (Pasrat), 3 Tank BMP-3F serta 7 Pansam BTR-50M.
"Kita juga akan melaksanakan Kirab Alutsista TNI AL, Bakti sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Potensi Maritim Koarmada I serta panggung prajurit bagi masyarakat sekitar," kata Pangkoarmada I.
Pantauan Antara di lokasi, ledakan meriam disertai kobaran api yang menyasar hutan di bibir pantai Todak sekitar pukul 05.30 WIB itu menandakan maklumat perang dijalankan prajurit yang telah bersiap di lokasi latihan. Demikian juga dengan deretan 10 tank amfibi, terdiri atas 3 Tank BMP-3F dan 7 Pansam BTR-50M yang bergerak liar menerobos hutan disertai suara tembakan.
Setelah berhasil mengamankan area pantai yang sebelumnya dikuasi musuh, operasi tahap gerakan menuju sasaran (GMS), tahap serbuan, dan tahap pengakhiran, latihan di lokasi ini berakhir dengan penandatanganan prasasti kembali dibukanya Pantai Todak sebagai tempat latihan oleh Pangkoarmada I.
"Setelah ini akan ada latihan operasi darat lanjutan," kata Yudo usai menandatangani prasasti tempat latihan perang pendaratan amfibi di Kabupaten Lingga. (Antara)