Karimun (Antaranews Kepri) - Bupati Karimun Aunur Rafiq optimistis kawasan "Coastal Area" akan menjadi pusat ekowisata lengkap dengan sejumlah fasilitas pendukung, termasuk pelabuhan feri berkelas dunia.
"Sekarang memang masih sepi, tapi kita optimistis dalam beberapa tahun ke depan menjadi ramai," kata dia di sela peresmian Hotel Ecotel yang juga berada dalam kawasan "Coastal Area", Tanjung Balai Karimun, Senin (19/11).
Kehadiran Hotel Ecotel, menurut Aunur Rafiq, menjadi salah satu fasilitas perhotelan yang akan mendukung pengembangan ekowisata di kawasan Coastal Area. Pengembangan kawasan ekowisata di Coastal Area, menurut dia, juga masih dalam proses.
Dia menyebutkan sebuah perusahaan swasta, yakni Panbil Group sedang membangun sebuah pelabuhan berkelas internasional dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, hotel dan resort di kawasan Coastal Area.
Panbil Group, menurut dia, membangun pelabuhan dan fasilitas pendukung bersama perusahaan konsorsium yang melibatkan BUMN, termasuk PT Pelindo I.
"Kawasan ini akan menjadi ramai dan menjadi pusat perekonomian baru Karimun. Kawasan ini menjadi sebuah bandar baru atau kita sebut 'Bandar Emas'," ujarnya.
Bupati mengharap kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar mendorong pengembangan "Coastal Area", dengan memberikan pelayanan maksimal dan mempermudah proses perizinan.
"Pelayanan perizinan kita sudah bagus dan kita berharap terus ditingkatkan sehingga investor dapat dengan mudah dan cepat merealisasikan usahanya," ujarnya.
Dia berharap pusat ekowisata di Coastal Area bisa mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia dan Singapura.
"Sekarang kunjungan wisatawan mancanegara cukup bagus. Bisa kita lihat lalu lintas penumpang di pelabuhan internasional, baik dari Pelabuhan Putri, Johor, maupun dari Harbour Front Singapura. Dan ke depan kita harapkan terus meningkat," katanya.
Kawasan "Coastal Area" merupakan kawasan pantai yang direklamasi menggunakan anggaran tahun jamak yang telah menelan anggaran lebih dari Rp200 miliar.
Di kawasan ini dibangun jalan dari pusat kota Tanjung Balai Karimun ke arah Kecamatan Tebing dan ditargetkan hingga Bandara Raja Abdullah di Bati, Kecamatan Tebing.
Hingga saat ini, di sepanjang jalan Coastal Area sudah berdiri pusat aktivitas masyarakat yang diberi nama panggung rakyat Putri Kemuning, dan dua hotel, yakni Hotel 21 Karimun, Hotel Ecotel.
Sementara itu, Panbil Group melalui anak perusahaan PT Jaya Annurya Karimun telah mereklamasi lahan pantai untuk pembangunan pelabuhan feri internasional yang diproyeksikan menggantikan pelabuhan di Taman Bunga.
"Sekarang memang masih sepi, tapi kita optimistis dalam beberapa tahun ke depan menjadi ramai," kata dia di sela peresmian Hotel Ecotel yang juga berada dalam kawasan "Coastal Area", Tanjung Balai Karimun, Senin (19/11).
Kehadiran Hotel Ecotel, menurut Aunur Rafiq, menjadi salah satu fasilitas perhotelan yang akan mendukung pengembangan ekowisata di kawasan Coastal Area. Pengembangan kawasan ekowisata di Coastal Area, menurut dia, juga masih dalam proses.
Dia menyebutkan sebuah perusahaan swasta, yakni Panbil Group sedang membangun sebuah pelabuhan berkelas internasional dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, hotel dan resort di kawasan Coastal Area.
Panbil Group, menurut dia, membangun pelabuhan dan fasilitas pendukung bersama perusahaan konsorsium yang melibatkan BUMN, termasuk PT Pelindo I.
"Kawasan ini akan menjadi ramai dan menjadi pusat perekonomian baru Karimun. Kawasan ini menjadi sebuah bandar baru atau kita sebut 'Bandar Emas'," ujarnya.
Bupati mengharap kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar mendorong pengembangan "Coastal Area", dengan memberikan pelayanan maksimal dan mempermudah proses perizinan.
"Pelayanan perizinan kita sudah bagus dan kita berharap terus ditingkatkan sehingga investor dapat dengan mudah dan cepat merealisasikan usahanya," ujarnya.
Dia berharap pusat ekowisata di Coastal Area bisa mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia dan Singapura.
"Sekarang kunjungan wisatawan mancanegara cukup bagus. Bisa kita lihat lalu lintas penumpang di pelabuhan internasional, baik dari Pelabuhan Putri, Johor, maupun dari Harbour Front Singapura. Dan ke depan kita harapkan terus meningkat," katanya.
Kawasan "Coastal Area" merupakan kawasan pantai yang direklamasi menggunakan anggaran tahun jamak yang telah menelan anggaran lebih dari Rp200 miliar.
Di kawasan ini dibangun jalan dari pusat kota Tanjung Balai Karimun ke arah Kecamatan Tebing dan ditargetkan hingga Bandara Raja Abdullah di Bati, Kecamatan Tebing.
Hingga saat ini, di sepanjang jalan Coastal Area sudah berdiri pusat aktivitas masyarakat yang diberi nama panggung rakyat Putri Kemuning, dan dua hotel, yakni Hotel 21 Karimun, Hotel Ecotel.
Sementara itu, Panbil Group melalui anak perusahaan PT Jaya Annurya Karimun telah mereklamasi lahan pantai untuk pembangunan pelabuhan feri internasional yang diproyeksikan menggantikan pelabuhan di Taman Bunga.