Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Komando Resor Militer (Korem) 033/Wira Pratama menugaskan sepuluh orang prajurit Satuan Tugas Pengamanan (Satgas Pam) Pulau Terluar Batalyon Komposit 1/Gardapati, untuk menjaga Pulau Sekatung di Kabupaten Natuna.
Danrem 033/Wira Pratama Brigadir Jenderal TNI Gabriel Lema mengatakan, penugasan ke daerah pulau terluar bagi setiap prajurit ialah suatu kehormatan dan kebanggaan, sekaligus bukti bahwa TNI sebagai komponen inti pertahanan masih dipercaya oleh negara untuk mengemban tugas menjaga dan mengamankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Para prajurit Batalyon Komposit 1/Gardapati telah mendapat pembekalan yang memadai melalui tahapan latihan pratugas yang diprogramkan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut," kata Lema melalui siaran pers yang dikirim Penerangan Korem (Penrem) kepada Antara, Kamis malam.
Lema juga berpesan kepada Satgas Pam Pulau Terluar Batalyon Komposit 1/Gardapati, supaya menghindari terjadinya pelanggaran disiplin murni yang dapat dikategorikan tindak pidana militer dan tindak pidana umum seperti insubordinasi, desersi, perkelahian antara sesama prajurit TNI/Polri, tindakan asusila maupun narkoba.
"Pelanggaran atas hal-hal tersebut bukan hanya mencoreng citra prajurit, tetapi juga nama satuan," ujarnya.
Lanjutnya menyebut, prestasi kerja akan dapat diwujudkan manakala setiap prajurit memiliki kemauan, kesungguhan, keikhlasan, serta kemampuan dalam mengemban tugasnya dengan baik.
Pelepasan Satgas Pam Pulau Terluar ini ditandai dengan upacara seremonial yang dipimpin langsung Danrem 033/WPP Brigjen TNI Gabriel Lema di Kabupaten Natuna, dengan di hadiri Wakil Bupati, Dandim 0318/Natuna, Kapolres, serta FKPD wilayah setempat.
Danrem 033/Wira Pratama Brigadir Jenderal TNI Gabriel Lema mengatakan, penugasan ke daerah pulau terluar bagi setiap prajurit ialah suatu kehormatan dan kebanggaan, sekaligus bukti bahwa TNI sebagai komponen inti pertahanan masih dipercaya oleh negara untuk mengemban tugas menjaga dan mengamankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Para prajurit Batalyon Komposit 1/Gardapati telah mendapat pembekalan yang memadai melalui tahapan latihan pratugas yang diprogramkan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut," kata Lema melalui siaran pers yang dikirim Penerangan Korem (Penrem) kepada Antara, Kamis malam.
Lema juga berpesan kepada Satgas Pam Pulau Terluar Batalyon Komposit 1/Gardapati, supaya menghindari terjadinya pelanggaran disiplin murni yang dapat dikategorikan tindak pidana militer dan tindak pidana umum seperti insubordinasi, desersi, perkelahian antara sesama prajurit TNI/Polri, tindakan asusila maupun narkoba.
"Pelanggaran atas hal-hal tersebut bukan hanya mencoreng citra prajurit, tetapi juga nama satuan," ujarnya.
Lanjutnya menyebut, prestasi kerja akan dapat diwujudkan manakala setiap prajurit memiliki kemauan, kesungguhan, keikhlasan, serta kemampuan dalam mengemban tugasnya dengan baik.
Pelepasan Satgas Pam Pulau Terluar ini ditandai dengan upacara seremonial yang dipimpin langsung Danrem 033/WPP Brigjen TNI Gabriel Lema di Kabupaten Natuna, dengan di hadiri Wakil Bupati, Dandim 0318/Natuna, Kapolres, serta FKPD wilayah setempat.