Singapura (ANTARA) - Wahana bermain dan belajar Science Centre di Singapura mengajak pengunjungnya kembali ke periode Cretaceous, bertemu dengan dinosaurus Australia dalam pameran DinoQuest pertama di dunia, 1 Juni hingga 31 Agustus 2019.
"Dalam pameran ini, pengunjung dapat mengeksplorasi sejarah dinosaurus dalam 7 zona tematik," kata Marketing Manager Science Centre Singapura, Noor Hanisza di Singapura, akhir pekan lalu.
Berdasarkan wikipedia, Cretaceous adalah periode kapur, salah satu periode pada skala waktu geologi yang bermula pada akhir periode Jura dan berlangsung hingga awal Paleosen atau sekitar 145.5 ± 4.0 hingga 65.5 ± 0.3 juta tahun yang lalu.
Dalam pameran, zaman itu dijelaskan secara detil, menarik dan interaktif, sehingga pengunjung tidak bosan mempelajari sejarah awal bumi.
Seperti biasa, Science Centre mengemas ilmu pengetahuan dengan cara menghibur sekaligus merangsang rasa keingintahuan pengunjung.
Sebelum memasuki arena, pengunjung diberikan kartu digital yang bisa dipindai di setiap zona, berikut dengan senter.
Saat memasuki arena, pengunjung diberi penjelasan mengenai awal mula kehidupan dinosaurus melalui teknologi laser dalam proyeksi diorama yang menarik.
Di setiap zona, pengunjung diminta memindai kartunya, dan menjawab pertanyaan di layar monitor, mengenai jenis tulang dinosaurus.
Dan di setiap zona juga, pengunjung seakan melakukan perjalanan ke berjuta tahun yang lalu, berpetualang dengan peninggalan masa purba, termasuk tulang-belulang dinosaurus.
"Fosilnya bercampuran, ada yang asli," kata dia.
Science Centre menyatukan berbagai teknologi untuk membawa pengunjung kembali ke masa lalu, di antaranya animatronik, 4 dimensi lengkap dengan efek shara, asap dan pencahayaan atmosfer, pertunjukan hologram dan holografik 3D.
Pada zona 5, laboratorium, pengunjung bisa ikut merasakan sensasi arkiolog dengan mengebor batu dari Dinosaurus Cove untuk menemukan fosil yang sebenarnya.
Di akhir zona, pengunjung akan menemukan jenis dinosaurus yang sejak zona 1 muncul dalam teka-teki. Kemudian, masing-masing pengunjung diajak untuk membuat spesies baru dari dinosaurus sesuai penemuannya.
Pembuatan spesies baru itu dilakukan dengan mewarnai kertas bergambar dinosaurus. Kemudian, hasil mewarnai itu dipindai dan dimasukkan ke dalam Taman Dinosaurus animasi virtual pada layar besar di sana.
Dinosaurus jenis baru itu akan langsung tampil di layar monitor, bersama dinosaurus hasil kreasi penonton lainnya. Beberapa bisa terbang, dan seakan melayang di tengah-tengah ruangan.
Pengunjung asal Indonesia, Roma mengatakan sangat menikmati perjalanan ke masa lalu di DinoQuest.
"Kita bisa belajar dengan cara yang menyenangkan, tidak bosan dengan hanya duduk mendengarkan penjelasan saja. Tapi ada interaksinya yang mengasyikkan," kata dia.
"Dalam pameran ini, pengunjung dapat mengeksplorasi sejarah dinosaurus dalam 7 zona tematik," kata Marketing Manager Science Centre Singapura, Noor Hanisza di Singapura, akhir pekan lalu.
Berdasarkan wikipedia, Cretaceous adalah periode kapur, salah satu periode pada skala waktu geologi yang bermula pada akhir periode Jura dan berlangsung hingga awal Paleosen atau sekitar 145.5 ± 4.0 hingga 65.5 ± 0.3 juta tahun yang lalu.
Dalam pameran, zaman itu dijelaskan secara detil, menarik dan interaktif, sehingga pengunjung tidak bosan mempelajari sejarah awal bumi.
Seperti biasa, Science Centre mengemas ilmu pengetahuan dengan cara menghibur sekaligus merangsang rasa keingintahuan pengunjung.
Sebelum memasuki arena, pengunjung diberikan kartu digital yang bisa dipindai di setiap zona, berikut dengan senter.
Saat memasuki arena, pengunjung diberi penjelasan mengenai awal mula kehidupan dinosaurus melalui teknologi laser dalam proyeksi diorama yang menarik.
Di setiap zona, pengunjung diminta memindai kartunya, dan menjawab pertanyaan di layar monitor, mengenai jenis tulang dinosaurus.
Dan di setiap zona juga, pengunjung seakan melakukan perjalanan ke berjuta tahun yang lalu, berpetualang dengan peninggalan masa purba, termasuk tulang-belulang dinosaurus.
"Fosilnya bercampuran, ada yang asli," kata dia.
Science Centre menyatukan berbagai teknologi untuk membawa pengunjung kembali ke masa lalu, di antaranya animatronik, 4 dimensi lengkap dengan efek shara, asap dan pencahayaan atmosfer, pertunjukan hologram dan holografik 3D.
Pada zona 5, laboratorium, pengunjung bisa ikut merasakan sensasi arkiolog dengan mengebor batu dari Dinosaurus Cove untuk menemukan fosil yang sebenarnya.
Di akhir zona, pengunjung akan menemukan jenis dinosaurus yang sejak zona 1 muncul dalam teka-teki. Kemudian, masing-masing pengunjung diajak untuk membuat spesies baru dari dinosaurus sesuai penemuannya.
Pembuatan spesies baru itu dilakukan dengan mewarnai kertas bergambar dinosaurus. Kemudian, hasil mewarnai itu dipindai dan dimasukkan ke dalam Taman Dinosaurus animasi virtual pada layar besar di sana.
Dinosaurus jenis baru itu akan langsung tampil di layar monitor, bersama dinosaurus hasil kreasi penonton lainnya. Beberapa bisa terbang, dan seakan melayang di tengah-tengah ruangan.
Pengunjung asal Indonesia, Roma mengatakan sangat menikmati perjalanan ke masa lalu di DinoQuest.
"Kita bisa belajar dengan cara yang menyenangkan, tidak bosan dengan hanya duduk mendengarkan penjelasan saja. Tapi ada interaksinya yang mengasyikkan," kata dia.