Padang, (ANTARA) - Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake mengatakan pengiriman bantuan pangan untuk warga yang sejak Jumat (1/5) terdampak banjir di Pulau Siberut terkendala cuaca buruk.

"Pada Minggu siang kami telah menyiapkan bantuan untuk dibawa ke Pulau Siberut, namun karena kondisi cuaca bantuan yang diangkut dengan kapal tersebut belum bisa diantarkan," kata Kortanius Sabeleake dalam jumpa pers via daring yang difasilitasi oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Sumbar di Padang, Sumatera Barat, Minggu malam (3/5).

Ia mengatakan, kapal pengangkut bantuan tidak bisa diberangkatkan ke Pulau Siberut karena ada badai dan gelombang yang tingginya sampai tiga meter.

"Minggu malam kami masih menunggu, jika cuaca sudah membaik kapal tersebut akan langsung diberangkatkan ke Pulau Siberut," katanya.

Pemerintah Kabupaten Mentawai berkoordinasi dengan para camat agar stok bantuan beras di Kantor Kecamatan bisa lebih dulu digunakan untuk membantu warga.

Kortanius mengatakan, pemerintah kabupaten sudah menyiapkan dua kapal untuk mengangkut bantuan 19 ton beras dan alat kesehatan.

"Jika bantuan bisa diangkut besok maka akan segera disalurkan, kami juga telah menginformasikan kepala desa agar menunggu di kantor camat masing-masing," katanya.

Hujan deras yang turun sejak Kamis (30/4) menyebabkan banjir di lima kecamatan di Pulau Siberut, menyebabkan permukiman warga yang berada di pinggir sungai tergenang sehingga sebagian warga harus mengungsi dari rumah.

Menurut Kortanius, hingga Minggu malam masih ada warga yang mengungsi untuk menghindari dampak banjir.

"Untuk tiga desa itu air memang telah surut dari rumah-rumah warga, namun di perkampungannya masih menggenang," katanya.

Dia akan meninjau lokasi banjir pada Senin (4/5) jika kondisi cuaca memungkinkan untuk berangkat ke Siberut. Pemerintah telah menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir di Siberut selama 10 hari mulai Jumat (1/5).

Pewarta : Laila Syafarud
Editor : Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024