Jakarta (ANTARA) - Masyarakat perlu memperhatikan beberapa kesalahan dalam pemberian obat salah satunya terkait batas waktu penggunaan obat yang berbeda dengan waktu kedaluwarsa obat.

“Waktu kedaluwarsa adalah waktu kandungan obat optimal dan stabil untuk digunakan dari waktu produksi (1-2 tahun). Waktu kedaluwarsa itu ditentukan oleh pabrik," ujar apoteker RSUI, Sri Wulandah dalam siaran persnya, ditulis Minggu.

Sementara batas waktu penggunaan obat biasanya ditentukan rumah sakit, apotek atau diri sendiri.

"Misalnya untuk salep mata dan tetes mata minidose (dalam kemasan botol kecil) dapat digunakan kurang dari sebulan bulan sejak pertama kali tutup botol dibuka," kata Wulan.

Menyoroti jenis-jenis obat yang sering digunakan termasuk untuk mata, seperti obat tetes mata, salep atau gel mata, obat oral dan injeksi, Wulan mengingatkan masing-masing memiliki efek tersendiri.

“Obat tetes mata dan salep mata itu memiliki efek lokal yaitu pada mata, sementara untuk obat oral dan injeksi efek yang sistemik atau seluruh tubuh. Hal ini disesuaikan dengan diagnosis yang ditetapkan oleh dokter," kata dia.

Sementara itu, juru bicara American Academy of Ophthalmology Laurie Barber mengingatkan, banyak obat yang berbeda dapat menyebabkan masalah mata. Menurut dia, beberapa dari efek samping ini kecil, seperti mata kering hingga kasus yang lebih serius, seperti kehilangan penglihatan.

Agar ini tak terjadi, sebaiknya konsultasikan dulu dokter Anda sebelum menggunakan satu obat tertentu.
 

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Editor : Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024