Natuna (ANTARA) - Melihat kondisi lingkungan laut sekitar semakin terancam dengan keberadaan sampah, para pemuda Desa Sabang Mawang, Balai, Kecamatan Pulau Tiga berinisiatif mengumpulkan tong bekas untuk dijadikan tempat sampah bagi warga sekitar dan berharap warga tidak lagi membuang sampah di laut.
"Rencana kita ingin buat semacam ini, agar sampah dapat dipilah, antara organik dan nonorganik, sekarang masih proses pengecatan tongnya", kata Bahrul Amin, Ketua Pemuda Sabang Mawang, Balai, Pulau Tiga, Natuna, Rabu.
Ia mengaku, membuat tong sampah seperti itu tidak membutuhkan biaya besar karena mengambil dari bahan bekas yang masih bisa dimanfaatkan sebagai wadah penampungan sampah sementara.
"Tong sampah ini tidak mengeluarkan biaya yang besar. Soalnya tong dibuat dari drum bekas", kata Amin.
Kegiatan yang telah mereka rintis sejak 2020 itu sekarang mendapat perhatian dari berbagai pihak.
"Alhamdulillah ada yang bantu cat dan pengerjaan swadaya pemuda Balai, Desa Sabang Mawang", ujar Amin.
Dengan semakin bertambahnya jumlah tong sampah saat ini, Ia berharap warga tidak lagi membuang sampah di laut.
"Kami berkeinginan dan bermimpi tahun 2021 masyarakat desa Sabang Mawang sudah tidak ada lagi yang membuang sampah ke laut", harap Amin.
Gerakan "tidak lagi membuang sampah di laut" itu telah mereka gerakkan sejak tahun lalu hingga kini dikatanya kesadaran masyarakat telah mulai tumbuh untuk sama-sama menjaga kelestarian lingkungan khususnya laut.
"Alhamdulillah antusias masyarakat baik, petugas kebersihan saja saat ini kewalahan, dua sampai tiga hari saja tong sampah sudah penuh", jelasnya.
Seiring meningkatnya permintaan warga akan tong sampah, saat ini Amin dan rekan - rekannya masih kekurangan bahan untuk pembuatan tong sampah.
"Sementara jumlah masih terbatas, karena tong sampah belum menjangkau ke setiap rumah warga", kata Amin.
Hal itu dilakukan selain menjaga kelestarian alam dan lingkungan, Ia juga mengatakan sebagai bentuk dukungan para pemuda desa dalam mendukung program pariwisata setempat.
"Rencana kita ingin buat semacam ini, agar sampah dapat dipilah, antara organik dan nonorganik, sekarang masih proses pengecatan tongnya", kata Bahrul Amin, Ketua Pemuda Sabang Mawang, Balai, Pulau Tiga, Natuna, Rabu.
Ia mengaku, membuat tong sampah seperti itu tidak membutuhkan biaya besar karena mengambil dari bahan bekas yang masih bisa dimanfaatkan sebagai wadah penampungan sampah sementara.
"Tong sampah ini tidak mengeluarkan biaya yang besar. Soalnya tong dibuat dari drum bekas", kata Amin.
Kegiatan yang telah mereka rintis sejak 2020 itu sekarang mendapat perhatian dari berbagai pihak.
"Alhamdulillah ada yang bantu cat dan pengerjaan swadaya pemuda Balai, Desa Sabang Mawang", ujar Amin.
Dengan semakin bertambahnya jumlah tong sampah saat ini, Ia berharap warga tidak lagi membuang sampah di laut.
"Kami berkeinginan dan bermimpi tahun 2021 masyarakat desa Sabang Mawang sudah tidak ada lagi yang membuang sampah ke laut", harap Amin.
Gerakan "tidak lagi membuang sampah di laut" itu telah mereka gerakkan sejak tahun lalu hingga kini dikatanya kesadaran masyarakat telah mulai tumbuh untuk sama-sama menjaga kelestarian lingkungan khususnya laut.
"Alhamdulillah antusias masyarakat baik, petugas kebersihan saja saat ini kewalahan, dua sampai tiga hari saja tong sampah sudah penuh", jelasnya.
Seiring meningkatnya permintaan warga akan tong sampah, saat ini Amin dan rekan - rekannya masih kekurangan bahan untuk pembuatan tong sampah.
"Sementara jumlah masih terbatas, karena tong sampah belum menjangkau ke setiap rumah warga", kata Amin.
Hal itu dilakukan selain menjaga kelestarian alam dan lingkungan, Ia juga mengatakan sebagai bentuk dukungan para pemuda desa dalam mendukung program pariwisata setempat.