Chicago (ANTARA) - Harga emas melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah membukukan kenaikan dua hari berturut-turut, karena investor melakukan konsolidasi menjelang pengumuman hasil pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang dapat memberikan indikasi tentang apa yang akan dilakukan bank sentral tentang melonjaknya imbal hasil obligasi AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, tergerus 3,8 dolar AS atau 0,22 persen, menjadi ditutup pada 1.727,10 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (16/3/2021), emas berjangka menguat 1,7 dolar AS atau 0,1 persen menjadi 1.730,90 dolar AS per ounce.
Harga emas berjangka juga terangkat 9,40 dolar AS atau 0,55 persen menjadi 1.729,20 dolar AS pada Senin (15/3/021), setelah terkikis 2,80 dolar AS atau 0,16 persen menjadi 1.719,80 dolar AS pada Jumat (12/3/2021), dan naik tipis 0,8 dolar AS atau 0,05 persen menjadi 1.722,60 dolar AS pada Kamis (11/3/2021).
Pengumuman FOMC setelah pasar ditutup mengindikasikan bahwa Federal Reserve bertujuan untuk mencapai inflasi secara moderat di atas 2,00 persen untuk jangka waktu tertentu.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan inflasi sementara tidak akan memenuhi standar Fed untuk setiap perubahan kebijakan.
Bank sentral juga mengulangi janjinya untuk mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol untuk tahun-tahun mendatang, dan memperkirakan ekonomi AS tahun ini akan tumbuh 6,5 perseni, terbesar sejak 1984, serta pengangguran turun menjadi 4,5 persen pada akhir tahun.
"Salah satu poin penting adalah bahwa Fed perlu melihat hasil dalam hal pertumbuhan ekonomi, inflasi dan lapangan kerja sebelum mereka bergerak menaikkan suku bunga dan bukan perkiraan dan itu akan mendukung emas dalam waktu dekat," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.
Emas mendapat dukungan dari penurunan dolar 0,5 persen, membuat emas dalam mata uang greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Emas juga setelah penutupan pasar reguler dalam e-trading sebagai respon atas pengumuman kebijakan Federal Reserve.
"Salah satu alasan mengapa pasar obligasi sejauh ini tidak terlalu terkesan, yang dapat membantu mendukung dolar dan menutup reli emas," kata Tai Wong, seorang pedagang di bank investasi BMO di New York, menunjuk ke meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Imbal hasil acuan (obligasi AS 10-tahun) tetap tinggi setelah Fed memproyeksikan lonjakan pertumbuhan ekonomi tanpa kenaikan suku bunga hingga 2023.
Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS telah menantang status itu karena diterjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Emas kurang menarik bagi investor karena imbal hasil didorong oleh tingkat nominal alih-alih ekspektasi inflasi, kata ahli strategi komoditas TD Securities, Daniel Ghali.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 5,5 sen atau 0,21 persen menjadi ditutup pada 26,058 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April jatuh 19,8 dolar AS atau 1,62 persen menjadi menetap pada 1.199,30 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Begini kata PKS soal rencana pertemuan dengan Prabowo
Rabu, 24 April 2024 19:27 Wib
Harga emas Antam kembali turun pada Rabu
Rabu, 24 April 2024 9:44 Wib
Harga emas Antam merosot pada Selasa
Selasa, 23 April 2024 9:31 Wib
Istana: Presiden Jokowi hormati putusan MK terkait PHPU Pilpres 2024
Senin, 22 April 2024 16:45 Wib
MK tolak eksepsi mengenai kewenangan MK tangani perkara PHPU Pilpres
Senin, 22 April 2024 10:57 Wib
Harga emas Antam naik lagi pada Jumat
Jumat, 19 April 2024 9:25 Wib
Harga emas Antam kembali meroket pada Kamis
Kamis, 18 April 2024 9:44 Wib
Bawaslu RI pastikan serahkan kesimpulan sidang sengketa ke MK pada hari ini
Selasa, 16 April 2024 10:31 Wib
Komentar