Banjarnegara (ANTARA) - Fenomena embun beku atau yang dikenal dengan sebutan embun upas mulai muncul di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, seiring dengan penurunan suhu udara di wilayah itu.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Alif Faozi, di Banjarnegara, Kamis, mengatakan fenomena embun upas itu mulai terlihat pada Kamis dini hari di sekitar kompleks Candi Arjuna.
"Awalnya saya kira kemunculan embun upas akan mundur karena beberapa hari kemarin masih sering turun hujan, tapi ternyata dini hari tadi embun upasnya mulai muncul meskipun masih tipis," katanya.
Menurut dia, kemunculan embun upas biasanya akan sering terjadi dan makin tebal saat puncak musim kemarau, terutama ketika suhu udara terasa sangat dingin.
Menurut dia, kondisi tersebut mengakibatkan tanaman kentang di Dieng banyak yang mati setelah terkena embun upas yang cukup tebal.
"Kenapa disebut embun upas? Itu sebetulnya karena tumbuhannya mati setelah udara begitu dingin dan embunnya membeku, sehingga ketika terkena Matahari tanaman tersebut jadi menghitam seperti terkena racun," katanya.
Padahal, kata dia, embun tersebut tidak mengandung upas atau racun namun karena masyarakat melihat tanamannya menghitam seperti terkena racun, sehingga fenomena itu disebut dengan embun upas.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Embun upas mulai muncul di Dieng Banjarnegara
Berita Terkait
KONI Kepri galakkan perkembangan olahraga di lingkup perguruan tinggi
Sabtu, 9 November 2024 19:11 Wib
BMKG: Waspada gelombang tinggi dan hujan lebat di Natuna dan Anambas
Sabtu, 26 Oktober 2024 6:40 Wib
Bulog Cabang Tanjungpinang tidak lagi jual daging beku
Jumat, 18 Oktober 2024 16:09 Wib
Kejati Kepri-BPJS Kesehatan perkuat kerja sama di bidang perdata
Rabu, 9 Oktober 2024 16:58 Wib
Kejati Kepri kembangkan inovasi untuk mudahkan layanan masyarakat
Selasa, 8 Oktober 2024 10:21 Wib
Pimpinan DPRD Kepri baru dilantik fokus tuntaskan APBD 2025
Selasa, 8 Oktober 2024 9:45 Wib
Lantamal IV tingkatkan kesiagsiagaan masyarakat merespons kejadian
Jumat, 4 Oktober 2024 8:50 Wib
Bakamla RI evakuasi nelayan alami kecelakaan di perairan Batu Berhenti
Jumat, 4 Oktober 2024 7:01 Wib
Komentar