Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Marco Rubio dan Menlu China Wang Yi bertemu di Kuala Lumpur dan sepakat meningkatkan komunikasi kedua negara tersebut.
"Pada 11 Juli 2025, Menteri Luar Negeri Wang Yi bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di Kuala Lumpur. Mereka sepakat untuk meningkatkan komunikasi dan dialog di berbagai bidang dan di semua tingkatan, termasuk jalur diplomatik," menurut keterangan Kementerian Luar Negeri China yang diakses ANTARA Beijing, Sabtu.
Dalam pertemuan pertama Menlu Wang Yi dan Menlu Rubio yang diketahui kena sanksi pemerintah China sejak 2020 sehingga tidak boleh masuk ke wilayah Tiongkok, membahas pengembangan hubungan China-AS.
"Dalam pertemuan, kedua menlu menekankan keharusan untuk menerjemahkan kesepakatan kedua presiden dalam bentuk kebijakan dan tindakan konkret," tulis keterangan itu.
China pun berharap AS dapat memandang China dengan sikap objektif, rasional, dan pragmatis, merumuskan kebijakannya terhadap China dengan tujuan hidup berdampingan secara damai dan kerja sama yang saling menguntungkan, setara, saling menghormati, dan saling menguntungkan.
"Kemudian agar dapat bekerja sama dengan China untuk menjajaki cara yang tepat bagi kedua negara agar dapat harmonis pada era baru. Keduanya sepakat bahwa pertemuan tersebut bersifat positif, pragmatis, dan konstruktif," menurut keterangan tersebut.
Kedua menlu juga akan memanfaatkan peran layanan luar negeri untuk memajukan hubungan bilateral, dan menjajaki peluang memperluas area kerja sama sembari mengelola perbedaan.
Sedangkan Menlu Rubio dalam keterangan pers kepada wartawan di laman Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pertemuannya dengan Menlu Wang Yi sangat produktif.
"Ya, itu adalah pertemuan yang sangat produktif, bukan negosiasi melainkan suatu pertemuan. Itu adalah pertemuan yang positif dan penting bagi AS dan China untuk mengadakan pertemuan yang produktif serta keterlibatan dan komunikasi yang rutin," kata Menlu Rubio.
Walau tidak mengatakan secara spesifik kesepakatan yang ia lakukan dengan Menlu Wang Yi, Rubio menuturkan bahwa kedua negara tersebut harus punya hubungan.
"Ini pertama kalinya saya bertemu langsung dengan dia (Menlu Wang Yi) yang kebetulan juga penasihat keamanan nasional, tapi saya mengatakan bahwa itu adalah hubungan yang sangat positif, interaksi yang sangat positif, dan konstruktif adalah bagian terpentingnya. Apa pun yang terjadi, AS dan China harus memiliki hubungan dan berkomunikasi," ungkap Rubio.
Rubio juga mengatakan ada kemungkinan Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
"Presiden Trump mendapat undangan untuk mengunjungi China. Kunjungan ini ingin ia lakukan, jadi kami akan berupaya menemukan tanggal yang tepat untuk itu, tetapi saya yakin itu akan terjadi karen kedua presiden menginginkannya," tambah Rubio.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AS minta dukungan Jepang, Australia jika berkonflik dengan China

Komentar