Pertamina Kembali Berikan Dana CSR Kepada Nelayan

Batam (Antara) - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) kembali memberikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) kepada nelayan Pulau Ngenang, Kecamatan Nongsa.

"Tahun ini merupakan tahun kelima PTK memberikan bantuan kepada nelayan Pulau Ngenang," kata Direktur Pemasaran PT Pertamina Trans Kontinental, Wedi Kamaludin, Jumat.

Wedi menjelaskan, selain memberikan bantuan, PTK juga menanam sebanyak 10.000 bibit mangrove. Dimana mangrove yang sudah ditanam selama 5 tahun terakhir ini sudah berjumlah 105.000 batang pohon.

"Pemberian bantuan CSR di Pulau Ngenang merupakan bentuk kepedulian PTK kepada masyarakat dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjaga ekosistem di Pulau ini," kata dia.

Dengan pemberian bantuan CSR ini, Perseroan berharap dapat meningkatkan nilai Perusahaan dimata seluruh Pemangku Kepentingan serta terwujudnya kontribusi perseroan dan juga bagi masyarakat.

"Dipilihnya Pulau Ngengang karena PTK merupakan anak perusahaan dari Pertamina yang bergerak di bidang pelayaran sehinga bantuan lebih dititikberatkan kepada para nelayan" kata Wedi.

Tahun 2017 ini, bantuan CSR dari PTK untuk Pulau Ngenang diantaranya pelatihan, pembibitan, penyemaian, pemeliharaan dan penanaman 10.000 pohon mangrove.

"Untuk pemberdayaan ekonomi nelayan, PTK memberikan bimbingan teknis pelatihan dan bantuan sarana dan prasaran tangkap kepada para nelayan berupa sarana tangkap nelayan, terdiri dari mesin tempel, perahu, jaring," katanya.

Sementara untuk pemberdayaan ekonomi perempuan pesisir, PTK memberikan pelatihan pengolahan hasil tangkapan ikan kepada perempuan nelayan pesisir beserta peralatan penunjang berupa peralatan pengolahan hasil perikanan, mesin pemotong kerupuk, kuali besar, kukusan, talenan, kompor, tabung gas, blender, timbangan.

"Didalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR), PTK selalu sejalan dan mendukung program induknya (Pertamina), dengan fokus pada Pertamina Sehat untuk bidang kesehatan, penghijauan, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi," pungkasnya.(Antara)

Editor: Dedi