Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor dari Provinsi Kepulauan Riau pada Februari 2018 mencapai 1.061,67 juta dolar AS atau naik 3,83 persen dibandingkan Januari 2018.
"Nilai ekspor tersebut terdiri atas migas yang mencapai 390,20 juta dolar AS atau naik 16,31 persen dibandingkan Januari 2018. Sedangkan ekspor nonmigas Februari 2018 mencapai 671,47 juta dolar AS atau turun 2,27 persen dibanding Januari 2018," kata Kepala BPS Kepri Panusunan Siregar di Tanjungpinang, Kepri, Jumat.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama 2017, jelasnya, ekspor migas dan nonmigas Kepri naik 17,98 persen dari 900 juta menjadi 1.061,67 dolar AS.
Kenaikan nilai ekspor Februari 2018 dibandingkan Februari 2017 disebabkan oleh kenaikan ekspor migas sebesar 87,73 persen.
Total ekspor kumulatif Januari-Februari 2018 mencapai sebesar 2.084,20 juta dolar Amerika.
"Jika dibanding dengan total ekspor kumulatif Januari-Februari 2017, ada kenaikan 8,39 persen yaitu dari 1.922,79 juta menjadi 2.084,20 juta dolar AS. Naiknya nilai ekspor Januari-Februari 2018 disebabkan oleh naiknya ekspor kumulatif migas sebesar 44,57 persen," ucapnya.
Siregar menambahkan selama Januari-Februari 2018, komoditas nonmigas yang nilai ekspornya terbesar adalah golongan barang mesin atau peralatan listrik sebesar 410,74 juta dolar AS dengan kontribusi 30,23 persen.
Golongan barang nonmigas terbesar berikutnya yakni mesin-mesin atau pesawat mekanik 174,11 juta
dolar AS (12,82 persen), minyak dan lemak hewan atau nabati 153,92 juta dolar AS (11,33 persen), benda-benda dari besi dan baja 67,38 juta dolar AS (4,96 persen), berbagai produk kimia 67,36 juta dolar AS (4,96 persen), perangkat optik 44,77 juta dolar AS (3,30 persen), coklat 42,50 juta dolar AS (3,13 persen), timah 34,03 juta dolar AS (2,51 persen), minyak atsiri, kosmetik, dan wangi-wangian 28,94 juta dolar AS (2,13 persen), serta kendaraan dan bagiannya 28,56 juta dolar AS (2,10 persen).
Sementara nilai ekspor ikan dan udang pada Februari 2018 sebesar 1,44 juta dolar AS atau turun 8,12 persen jika dibanding dengan Januari
2018.
Begitu pula dibandingkan Februari 2017 juga mengalami penurunan sebesar 19,69 persen.
"Negara tujuan ekspor Kepri pada Februari 2018 dengan nilai terbesar adalah
Singapura sebesar 650,50 juta dolar AS. Ekspor ke Singapura itu mengalami kenaikan 18,58 persen dibanding Januari 2018 dan juga mengalami kenaikan 35,49 persen dibandingkan Februari 2017," katanya.
Siregar menambahkan, tujuan ekspor dengan nilai terbesar kedua adalah Amerika Serikat yakni 62,07 juta dolar Amerika atau turun 4,84 persen dari Januari 2018.
"Negara tujuan ekspor dengan nilai tinggi dan masuk dalam peringkat 10 besar berikutnya yakni Malaysia, Tiongkok, Jepang, Perancis, Bangladesh, India, Thailand, dan Australia. Ke-10 negara tujuan ekspor Kepulauan Riau tersebut mempunyai peran sebesar 86,16 persen terhadap total ekspor Januari-Februari 2018," ujarnya.
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Pelni Batam tambah kapasitas 2.000 penumpang saat angkutan mudik lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 15:35 Wib
MTI Kepri minta Kemenhub sikapi kenaikan tarif kapal ferry Batam-Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 15:26 Wib
Pemkot Batam berkomitmen untuk tingkatkan kualitas pengelolaan pemda lewat MCP
Kamis, 28 Maret 2024 15:00 Wib
Rudi: Industri digital jadi mesin penggerak ekonomi baru
Kamis, 28 Maret 2024 13:22 Wib
Perusahaan manufaktur Tiongkok rencana kembangkan usaha di Batam
Kamis, 28 Maret 2024 12:58 Wib
Polres Bintan keluarkan maklumat larangan untuk bakar hutan dan lahan
Kamis, 28 Maret 2024 12:38 Wib
Musrenbang Kepri 2024 fokus bahas optimalisasi SDA
Kamis, 28 Maret 2024 8:05 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Kota Tanjungpinang bayar klaim JKP Rp264 juta
Rabu, 27 Maret 2024 19:34 Wib
Komentar