Hang Nadim akan dikembangkan jadi bandara logistik

id Hang Nadim

Hang Nadim akan dikembangkan jadi bandara logistik

Pekerja konstruksi berada di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam, belum lama ini. Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai operator bandara berencana mengembangkan bandara tersebut menjadi bandara logistik untuk melayani industri di Indonesia. (Antaranews Kepri/Joko Sulistyo)

Batam (Antaranews Kepri) - Bandara Internasional Hang Nadim Batam akan dikembangkan menjadi logistic aerocity untuk mendukung arah rencana membentuk Batam sebagai salah satu pusat e-commerce di Indonesia. 

Anggota 2 Deputi Bidang Perencanaan dan Pengembangan Badan Pengusahaan (BP) Batam Yusmar Anggadinata mengatakan, Bandara Hang Nadim nantinya tidak hanya menjadi bandara konvensional, namun didesain menjadi bandara logistik. 

"Nanti area di sekitar bandara akan dikembangkan dan saling terintegrasi, istilahnya itu menjadi logistics aerocity," ujarnya.

Yusmar mengatakan, penataan bandara itu didesain untuk mendukung keberadaan industri-industri di Pulau Batam, Sumatera, Jawa dan Kalimantan. 

"Misalnya industri-industri di pulau-pulau tersebut memerlukan bahan baku atau bahan setengah jadi tidak perlu lagi mengimpor cukup memesan di Batam," katanya

Pihaknya berharap para investor yang membangun unit supplier di kawasan Bandara Hang Nadim, nantinya mampu memenuhi kebutuhan pasar di ASEAN. 

"Pengembangan Bandara Hang Nadim kita tenderkan karena kita memiliki keterbatasan anggaran dan tidak ingin membebani APBN," jelasnya.

Menurutnya beberapa negara sudah datang langsung untuk mempertanyakan langsung mengenai Bandara Hang Nadim. Seperti Amerika, Kanada, Jerman, Swiss, Belgia, dan Prancis. Kemudian dari Asia dari Korea, Jepang, China, Singapura, dan Malaysia. 

"Yang menyatakan minatnya untuk membangun pengembangan bandara ada sekitar 17 investor dan akhir Desember dan mulai tahapan pra kualifikasi," paparnyam 

Kata Yusmar, Agustus 2019 BP Batam akan mengumumkan pemenang tender dan menandatangani perjanjian kontrak kerja sama.  Menurutnya, pekerjaan akan dimulai pada September 2019. Tahap pertama lanjutnya yang dibagun terminal II, kargo dan memperluas serta merenovasi Terminal I Hang Nadim.

"Pengerjaannya diperkirakan 1,5 tahun hingga dua tahun, setelah itu baru pembangunan logistics aerocity dan waktunya sekitar tiga hingga empat tahun," ujarnya.

Yusmar menambahkan nilai investasi pada tahap awal untuk pembangunan kawasan bandara sekitar Rp3,9 triliun. Nilai tersebut lanjutnya, belum termasuk pengembangan bandara menjadi basis logistik pasar dalam negeri dan ASEAN. 

Selain itu pihaknya sedang membahas regulasi untuk mendukung Bandara Hang Nadim Batam menjadi pusat e-commerce. 

"Kami sudah berbicara dengan Direktur Jenderal Bea dan Cukai membahas aturan yang mendukung ke arah itu (e-commerce)," ujarnya. 

Yusmar menyatakan pihaknya telah mendapatkan dukungan dari Kementerian Perekonomian, Kementerian Keuangan, Bappenas, Kementerian Maritim, dan kementerian terkait untuk melakukan pengembangan Bandara Hang Nadim Batam.

"Luas areal Bandara Hang Nadim Batam 1.750 hektare dan yang terpakai baru 350 hektar, sehingga masih ada sekitar 1.400 hektat yang akan kami kembangkan," ujarnya.

Project Director PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Delano Dalo, mengatakan pihaknya akan membantu BP Batam dalam merealisasikan rencananya mengembangkan Bandara Hang Nadim.

"Kami akan membantu memfasilitasi sehingga BP Batam menemukan investor yang tepat untuk melakukan pengembangan Bandara Hang Nadim Batam," ujarnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE