Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - BPS Provinsi Kepri mencatat selama tahun 2018 produksi beras di Kepri mencapai 833 ton dari lahan seluas 355 hektar. Kendati cukup tinggi, Kepri masih mengalami defisit.
"Produksi tersebar di Anambas, Natuna dan Lingga," Kata Kepala BPS Kepri, Zulkipli, Jumat (4/1).
Menurut Zulkipli jumlah produksi tersebut belum cukup untuk menutupi kebutuhan konsumsi beras di Kepri yang mencapai 194.833 ton di 2018.
"Artinya kita masih defisit beras sekitar 194 ribu ton," imbuhnya.
Lanjut Zulkipli untuk menutupi kekurangan tersebut, Pemerintah Daerah melakukan impor beras dari Pulau Jawa.
Zulkipli mengatakan, ketimpangan antara produksi dengan kebutuhan beras yang terjadi dapat dimaklumi karena, Kepri bukan merupakan wilayah pertanian.
BPS, sebutnya, menyarankan agar Pemerintah Daerah dapat membangun lebih banyak lahan sawah di wilayah Kepri.
"Kalaupun harus impor, perlu pengawasan lebih ketat supaya tidak terjadi gangguan pasokan beras. Karena pendistribusiannya melalui Jakarta baru ke Kepri," tuturnya.
Berita Terkait
Disnakertrans Kepri terima 12 aduan pembayaran THR Idul Fitri
Kamis, 18 April 2024 20:03 Wib
Bandara Batam layani 1.681 penerbangan selama mudik Lebaran
Kamis, 18 April 2024 18:37 Wib
Dubes Denmark: Batam punya indikator ekonomi yang impresif
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Wali Kota Batam berupaya tarik investor guna perluas lapangan kerja
Kamis, 18 April 2024 15:19 Wib
Kodim 0318 Natuna naik jadi tipe A
Kamis, 18 April 2024 14:55 Wib
Batam jadi tuan rumah MTQH tingkat Provinsi Kepri
Kamis, 18 April 2024 14:38 Wib
Produk busana Indonesia tembus pasar Singapura
Kamis, 18 April 2024 9:12 Wib
Polda Kepri pastikan kesiapsiagaan bencana antisipasi cuaca ekstrem
Rabu, 17 April 2024 18:21 Wib
Komentar