Paskibra jalani tes usap COVID-19

Batam (ANTARA) - Seluruh pasukan pengibar bendera pada upacara HUT ke-75 RI di Kota Batam, Kepulauan Riau, menjalani tes usap PCR COVID-19 sebagai upaya mencegah penularan virus corona saat memperingati hari kemerdekaan.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Batam Said Khaidar di Batam, Kamis menyatakan sebanyak 97 petugas pengibar bendera, termasuk dari TNI, akan mengikuti tes usap ada Jumat (14/8).

"Totalnya 97 orang, rinciannya Paskibra 75 orang dan dari Yonif Raider 22 orang," kata Said Khaidar.

Selain tes usap, pemain, pelatih dan pembina marching band dalam upacara juga menjalani tes cepat COVID-19. Rapid test dilaksanakan Kamis.

"Ini sebagai antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin menyatakan protokol kesehatan akan diterapkan dalam upacara peringatan HUT RI.

"Petugas upacara akan menjalani tes, sementara peserta upacara dan pengunjung periksa suhu tubuhnya ketika akan masuk area upacara," kata dia.

Ia juga menginstruksikan petugas medis melakukan berbagai persiapan untuk antisipasi dan penanganan, apabila ada petugas dan peserta upacara yang mengeluhkan sakit saat kegiatan berlangsung.

Ambulans harus siaga, dengan jumlah lebih banyak dibanding upacara tahun-tahun sebelumnya.

"Pakaian hazmat juga disiapkan di ambulans. Ini sebagai upaya kita semua terkait hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Protokol kesehatan yang ketat, kata dia, juga harus diterapkan saat pelaksanaan gladi pada 13-14 Agustus 2020, dan rangkaian perayaan HUT RI, seperti pawai obor dan renungan suci.

Rencananya, pawai obor digelar pada Ahad (16/8) malam, dengan rute dari Dataran Engku Hamidah hingga Bundaran Madani. Pembawa obor melibatkan perwakilan dari tiga matra TNI dan juga dari Polri.

Renungan suci akan digelar di Taman makam Pahlawan Pusara Bhakti Bulan Gebang Kota Batam, pada hari yang sama, sekitar pukul 23.30 WIB.

"Pada prinsipnya seluruh kegiatan kita laksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan dengan tidak mengurangi khidmatnya pelaksanaan kegiatan," kata dia.