Tanjungpinang (ANTARA) - BPS mencatat perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) triwulan I-2021 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 1,19 persen, di mana pada triwulan I-2020 mampu tumbuh sebesar 2,02 persen secara tahunan (yoy).

Kepala BPS Kepri Agus Sudibyo mengatakan kontraksi terdalam pada triwulan I-2021 terjadi pada jasa lainnya sebesar 45,07 persen diikuti transportasi dan pergudangan 30,67 persen, dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 18,27 persen.

"Bila dilihat dari sumber kontraksi ekonomi Kepri triwulan I-2021 secara tahunan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor mempunyai andil terbesar yaitu 1,42 persen, diikuti pertambangan dan penggalian sebesar 1,09 persen dan transportasi dan pergudangan sebesar 0,61 persen," ungkap Agus Sudibyo melalui keterangan secara virtual di Tanjungpinang, Rabu (5/5).

Sementara itu, kata Agus, ekonomi Kepri triwulan I-2020 mengalami kontraksi sebesar 1,12 persen bila dibandingkan dengan triwulan IV-2020 quarter to quarter (q-to-q).

Tiga kategori yang mengalami kontraksi tertinggi adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 26,18 persen, kategori penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,79 persen dan kategori pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 5,58 persen.

Kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah kategori pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang tumbuh sebesar 2,22 persen, disusul kategori pertambangan dan penggalian tumbuh 1,90 persen dan kategori pengadaan lustrik dan gas tumbuh 1,77 persen.

Bila dilihat dari sumber kontraksi ekonomi Kepri triwulan I-2021 secara (q-to-q), kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mempunyai andil terbesar yaitu 0,69 persen, diikuti konstruksi sebesar 0,28 persen, dan kategori penyediaan akomodasi makan dan minum dan kategori pertanian, kehutanan dan perikanan masing-masing sebesar 0,16 persen.

"Struktur ekonomi Kepri pada triwulan I-2021 masih didominasi oleh industri pengolahan (41,97 persen), konstruksi (19,25 persen), dan pertambangan serta penggalian (13,34 persen)," ungkap Agus.

Lanjut dia, perekonomian Kepri triwulan I-2021 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp66,92 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp44,56 triliun.

Dalam lingkup regional, PDRB Kepri triwulan I-2021 memberikan kontribusi sebesar 7,65 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera.


Pewarta : Ogen
Editor : Nurjali
Copyright © ANTARA 2024