Tanjungpinang (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau berharap tarif GeNose untuk masyarakat, terutama yang ingin bepergian dengan menggunakan kapal maupun pesawat turun dari Rp40.000 menjadi Rp30.000.
"Tarif GeNose di Jakarta hanya Rp30.000. Kami berharap di Kepri turun dari Rp40.000 menjadi Rp30.000," kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tengku Said Arif Fadillah di Tanjungpinang, Minggu.
Saat ini, fasilitas pemeriksaan dengan metode GeNose, antara lain tersedia di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Pelabuhan Punggur Batam dan Pelabuhan Karimun.
Ia berharap fasilitas pemeriksaan dengan metode GeNose diperbanyak, sehingga tidak terjadi penumpukan di pelabuhan.
"Di Kapal Roro contohnya di Tanjunguban juga disediakan alat GeNose untuk mendeteksi apakah seseorang tertular COVID-19 atau tidak," kata Tengku Said yang juga Sekda Kepri tersebut.
Selain permasalahan tarif, Arif berharap hasil pemeriksaan dengan metode GeNose tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu syarat untuk menjadi penumpang pesawat.
"Kalau di Bandara Raja Haji Fisabilillah sudah memberlakukan kebijakan itu, sementara di Batam belum diberlakukan. Kami berharap di Batam dan daerah lainnya memberlakukan hal yang sama," katanya.
"Tarif GeNose di Jakarta hanya Rp30.000. Kami berharap di Kepri turun dari Rp40.000 menjadi Rp30.000," kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tengku Said Arif Fadillah di Tanjungpinang, Minggu.
Saat ini, fasilitas pemeriksaan dengan metode GeNose, antara lain tersedia di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Pelabuhan Punggur Batam dan Pelabuhan Karimun.
Ia berharap fasilitas pemeriksaan dengan metode GeNose diperbanyak, sehingga tidak terjadi penumpukan di pelabuhan.
"Di Kapal Roro contohnya di Tanjunguban juga disediakan alat GeNose untuk mendeteksi apakah seseorang tertular COVID-19 atau tidak," kata Tengku Said yang juga Sekda Kepri tersebut.
Selain permasalahan tarif, Arif berharap hasil pemeriksaan dengan metode GeNose tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu syarat untuk menjadi penumpang pesawat.
"Kalau di Bandara Raja Haji Fisabilillah sudah memberlakukan kebijakan itu, sementara di Batam belum diberlakukan. Kami berharap di Batam dan daerah lainnya memberlakukan hal yang sama," katanya.