Lingga (ANTARA) - Meskipun pemerintah daerah Kabupaten Lingga tidak melaksanakan pawai takbiran secara resmi, namun beberapa masyarakat tetap memadati sejumlah jalan raya di Kabupaten Lingga yang biasa digunakan untuk rute pawai takbiran, baik itu yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, Senin.

Beberapa komunitas terlihat juga melakukan konvoi di jalan-jalan utama di Kabupaten Lingga, salah satunya di Ibukota Kabupaten Lingga Daik Lingga. Warga mengaku sebelumnya PHBI setempat sempat menerbitkan surat undangan pawai takbir keliling, namun jelang beberapa jam penentuan sidang, pawai tersebut di batalkan oleh panitia.

"Iya tadinya sudah ada surat, tapi kami menerima informasi kembali bahwa takbir keliling dibatalkan, karena sesuai kesepakatan dari pemerintah setempat bersama stakeholder terkait," ujar Yasmin salah satu pengurus Masjid di Daik Lingga.

Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Singkep, yang merupakan daerah terpadat di Kabupaten Lingga, namun di wilayah Singkep dan sekitarnya Panitia hari besar islam (PHBI) mengaku belum sempat menyebarkan undangan namun beberapa persiapan sudah dilakukan salah satunya menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait.

"Iya sudah jalin komunikasi dengan beberapa stakeholder, namun karena ada beberapa pertimbangan sehingga kita batalkan pawai takbir di beberapa wilayah di Kabupaten Lingga," ujar Ketua PHBI Kecamatan Singkep, Al Ghuzamid.

Baca juga: Zakat Fitrah yang terkumpul di Kota Batam turun 5 persen tahun ini
Gubernur lepas pawai takbir keliling di Tanjungpinang

Menurut Al Ghuzamid pembatalan tersebut dilakukan setelah beberapa pihak terkait melakukan perundingan dengan memperhatikan kesiapan pengamanan dan lainnya.

"Kita tentu sangat memohon maaf kepada masyarakat, sudah tiga tahun tidak bisa menggelar pawai takbir padahal hal ini sangat dirindukan oleh masyarakat," ujarnya.

Perantau dari Jawa Barat, Rudi Santosa mengaku sangat merindukan takbiran keliling yang biasa diikutinya bersama keluarga saat lebaran tiba, dan saat pulang ke kampung halaman.

"Kami yang perantau ini tentu sangat rindu, kalau saya sudah dua tahun tidak mudik, dan kalau mudik yang paling berkesan itu malam takbiran, karena kalau di kota suasananya berbeda dengan di kampung halaman," ujar Rudi.

Rudi bersama rekan-rekan komunitas motor dan rekan-rekan alumni menggelar konvoi kendaraan dengan mengelilingi beberapa ruas jalan yang ada di Kota Dabo, dan Kota Daik sebagai pelampiasan pengganti takbir keliling.

Selain Rudi beberapa masyarakat juga terlihat memadati jalan raya di Dabo Singkep dan Kabupaten Lingga, bahkan masyarakat di Daik Lingga tetap menggelar takbiran keliling meski tidak dilakukan secara resmi dan dengan inisiatif warga.

Baca juga:
Gubernur lepas pawai takbir keliling di Tanjungpinang
24.142 warga meninggalkan Batam melalui Bandara Hang Nadim pada musim mudik Lebaran

Pewarta : Nurjali
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024