Batam (ANTARA) - Seorang calon haji asal Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau yang semestinya tergabung dalam kelompok terbang pertama Embarkasi Hang Nadim Batam pada Rabu (15/6), dinyatakan gagal berangkat ke Tanah Suci karena dalam kondisi hamil.
"Satu jamaah gagal berangkat, jamaah asal Tanjungpinang umurnya 31 tahun karena sedang hamil," kata Ketua PPIH Embarkasi Hang Nadim Batam, Mahbub usai pelepasan JCH kloter satu di Asrama Haji Batam, Rabu (15/6).
Ia mengatakan merupakan salah satu ibadah fisik yang membutuhkan stamina kuat selama menjalankannya, sehingga orang yang sedang hamil tidak diperkenankan menjalaninya.
"Sebab ibadah haji ini cukup besar resikonya, terutama ketika di Arafah Musdalifah dan Mina itu semua outdoor. Jadi mungkin pertimbangan itu pihak kesehatan tidak mengizinkan dan otoritas Saudi juga tidak mengizinkan khawatir nanti kalau kejadian apa2 seperti keguguran itu yang kita hindari," ujar Mahbub.
Namun, ia menyatakan setiap calon haji yang gagal berangkat pada tahun ini akan dimasukkan ke dalam daftar prioritas untuk beribadah haji pada tahun berikutnya sambil menunggu kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi.
Terkait masa tunggu keberangkatan ibadah haji di Kepri, Mahbub menyebutkan hal tersebut mencapai 10 hingga 12 tahun lamanya, namun dapat berubah-ubah berdasarkan kondisi kabupaten/kota masing-masing.
"Antrean masa tunggu di Kepri itu di atas 10 tahun dan itu akan berubah itu berdasarkan kota dan provinsi," kata Mahbub.
Sementara itu, gubernur Kepri , Ansar Ahmad meminta doa kepada JCH Kepri untuk kesejahteraan bangsa Indonesia, khususnya untuk Provinsi Kepri agar setiap kepala daerah di masing-masing kabupaten/kota dapat diberikan petunjuk dan amanah dalam menjalankan tugasnya.
"Untuk Kepri, kita minta doa agar pemimpinnya di berikan petunjuk yang baik supaya bisa menjaga amanah dan menjalankan tugas dengan baik," Kata Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Selain itu, secara pribadi Ansar memberikan uang saku kepada setiap JCH Kepri sebesar Rp100 ribu.
"Tadi secara pribadi saya juga ada menitipkan Rp100 ribu rupiah untuk jamah haji. Mudah-mudahan bisa digunakan sekedar minum teh kopi di perjalanan," ujar Ansar.
JCH Kepri yang diberangkatkan hari ini juga mendapatkan perbekalan berupa makanan ringan hasil produk UMKM Kepri.
"Satu jamaah gagal berangkat, jamaah asal Tanjungpinang umurnya 31 tahun karena sedang hamil," kata Ketua PPIH Embarkasi Hang Nadim Batam, Mahbub usai pelepasan JCH kloter satu di Asrama Haji Batam, Rabu (15/6).
Ia mengatakan merupakan salah satu ibadah fisik yang membutuhkan stamina kuat selama menjalankannya, sehingga orang yang sedang hamil tidak diperkenankan menjalaninya.
"Sebab ibadah haji ini cukup besar resikonya, terutama ketika di Arafah Musdalifah dan Mina itu semua outdoor. Jadi mungkin pertimbangan itu pihak kesehatan tidak mengizinkan dan otoritas Saudi juga tidak mengizinkan khawatir nanti kalau kejadian apa2 seperti keguguran itu yang kita hindari," ujar Mahbub.
Namun, ia menyatakan setiap calon haji yang gagal berangkat pada tahun ini akan dimasukkan ke dalam daftar prioritas untuk beribadah haji pada tahun berikutnya sambil menunggu kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi.
Terkait masa tunggu keberangkatan ibadah haji di Kepri, Mahbub menyebutkan hal tersebut mencapai 10 hingga 12 tahun lamanya, namun dapat berubah-ubah berdasarkan kondisi kabupaten/kota masing-masing.
"Antrean masa tunggu di Kepri itu di atas 10 tahun dan itu akan berubah itu berdasarkan kota dan provinsi," kata Mahbub.
Sementara itu, gubernur Kepri , Ansar Ahmad meminta doa kepada JCH Kepri untuk kesejahteraan bangsa Indonesia, khususnya untuk Provinsi Kepri agar setiap kepala daerah di masing-masing kabupaten/kota dapat diberikan petunjuk dan amanah dalam menjalankan tugasnya.
"Untuk Kepri, kita minta doa agar pemimpinnya di berikan petunjuk yang baik supaya bisa menjaga amanah dan menjalankan tugas dengan baik," Kata Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Selain itu, secara pribadi Ansar memberikan uang saku kepada setiap JCH Kepri sebesar Rp100 ribu.
"Tadi secara pribadi saya juga ada menitipkan Rp100 ribu rupiah untuk jamah haji. Mudah-mudahan bisa digunakan sekedar minum teh kopi di perjalanan," ujar Ansar.
JCH Kepri yang diberangkatkan hari ini juga mendapatkan perbekalan berupa makanan ringan hasil produk UMKM Kepri.