Tanjungpinang (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat dua kasus baru muncul di Kabupaten Natuna setelah daerah tersebut nihil kasus aktif selama sekitar dua pekan.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan, kasus penularan COVID-19 di Natuna jarang terjadi, sama seperti di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Lingga.
Satgas Penanganan COVID-19 sempat menetapkan Natuna sebagai zona hijau pada April 2022 setelah lebih sebulan bertahan nihil kasus.
Baca juga:
Singapore International Foundation raih Adinata Award 2022
Warga binaan Kepri senang bisa bebas usai dipenjara 2,8 tahun
Namun pada 6 Mei 2022, muncul satu kasus baru, sehingga Satgas Penanganan COVID-19 meningkatkan status sebagai zona kuning atau risiko penularan rendah.
Sementara Anambas sejak April 2022 bertahan sebagai zona hijau sampai sekarang. Berbeda dengan Lingga yang sejak April 2022 sebagai zona hijau, naik status sebagai zona kuning pada awal Agustus 2022 lantaran kurang menyediakan data penanganan COVID-19, dan melaporkan data itu ke pusat. Sampai sekarang Lingga masih nihil kasus aktif COVID-19.
Sedangkan kasus aktif di Kepri, didominasi Kota Tanjungpinang sebanyak 52 orang, dan Kota Batam 32 orang. Kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Bintan, yang satu daratan dengan Tanjungpinang sebanyak 15 orang dan Karimun tinggal dua orang.
"Sampai sekarang yang masih nihil kasus aktif di Anambas dan Lingga," kata mantan Kadis Kesehatan Kepri itu.
Tjetjep menambahkan kasus kematian akibat COVID-19 di Kepri jarang terjadi. Pasien COVID-19 justru mudah sembuh karena rata-rata hanya bergejala ringan.
Pasien yang tidak bergejala dan bergejala ringan itu terinfeksi Omicro, varian COVID-19, yang mudah menular, namun tidak terlalu berbahaya dibanding varian lainnya seperti Delta.
Baca juga:
Gubernur Ansar sebut Kepri tumbuh dan pulih pada HUT ke-77 RI
KPU pastikan 24 partai politik memiliki pengurus di Batam
"Secara umum pasien yang mudah sembuh itu karena imun tubuhnya kuat. Mereka sudah divaksin," ucapnya.
Tjetjep mengimbau masyarakat untuk mendukung program vaksinasi. Vaksinasi dibutuhkan oleh tubuh di masa pandemi COVID-19 sehingga warga sebaiknya suntik vaksin tersebut untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
"Masa efektivitas vaksin itu hanya enam bulan sehingga kita harus vaksin dosis dua hingga tiga. Bagi tenaga kesehatan sudah dapat vaksin dosis keempat," katanya.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan, kasus penularan COVID-19 di Natuna jarang terjadi, sama seperti di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Lingga.
Satgas Penanganan COVID-19 sempat menetapkan Natuna sebagai zona hijau pada April 2022 setelah lebih sebulan bertahan nihil kasus.
Baca juga:
Singapore International Foundation raih Adinata Award 2022
Warga binaan Kepri senang bisa bebas usai dipenjara 2,8 tahun
Namun pada 6 Mei 2022, muncul satu kasus baru, sehingga Satgas Penanganan COVID-19 meningkatkan status sebagai zona kuning atau risiko penularan rendah.
Sementara Anambas sejak April 2022 bertahan sebagai zona hijau sampai sekarang. Berbeda dengan Lingga yang sejak April 2022 sebagai zona hijau, naik status sebagai zona kuning pada awal Agustus 2022 lantaran kurang menyediakan data penanganan COVID-19, dan melaporkan data itu ke pusat. Sampai sekarang Lingga masih nihil kasus aktif COVID-19.
Sedangkan kasus aktif di Kepri, didominasi Kota Tanjungpinang sebanyak 52 orang, dan Kota Batam 32 orang. Kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Bintan, yang satu daratan dengan Tanjungpinang sebanyak 15 orang dan Karimun tinggal dua orang.
"Sampai sekarang yang masih nihil kasus aktif di Anambas dan Lingga," kata mantan Kadis Kesehatan Kepri itu.
Tjetjep menambahkan kasus kematian akibat COVID-19 di Kepri jarang terjadi. Pasien COVID-19 justru mudah sembuh karena rata-rata hanya bergejala ringan.
Pasien yang tidak bergejala dan bergejala ringan itu terinfeksi Omicro, varian COVID-19, yang mudah menular, namun tidak terlalu berbahaya dibanding varian lainnya seperti Delta.
Baca juga:
Gubernur Ansar sebut Kepri tumbuh dan pulih pada HUT ke-77 RI
KPU pastikan 24 partai politik memiliki pengurus di Batam
"Secara umum pasien yang mudah sembuh itu karena imun tubuhnya kuat. Mereka sudah divaksin," ucapnya.
Tjetjep mengimbau masyarakat untuk mendukung program vaksinasi. Vaksinasi dibutuhkan oleh tubuh di masa pandemi COVID-19 sehingga warga sebaiknya suntik vaksin tersebut untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
"Masa efektivitas vaksin itu hanya enam bulan sehingga kita harus vaksin dosis dua hingga tiga. Bagi tenaga kesehatan sudah dapat vaksin dosis keempat," katanya.