Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kadisdik Kepri) Andi Agung mengklaim Kurikulum Merdeka sudah mulai diterapkan di sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK/SLB di daerah tersebut.
"Sebagian besar sekolah sudah menerapkan Kurikulum Merdeka untuk tahun ajaran 2022/2023," katanya di Tanjungpinang, Kamis.
Kendati begitu, katanya, penerapan Kurikulum Merdeka di setiap satuan pendidikan tetap menyesuaikan dengan kesiapan dan kondisi sekolah tersebut.
Baca juga:
BNN musnahkan bahan baku sabu yang disita dari pabrik narkoba
Polda Kepri gagalkan pengiriman calon PMI kerja judi daring di Kamboja
Penerapan Kurikulum merdeka tidak boleh dipaksakan, di mana sekolah masih boleh memilih kurikulum yang relevan dengan kondisi mereka sekarang, misalnya kurikulum 2013.
Secara bertahap, ia memang mendorong semua sekolah di daerahnya secara bertahap dapat melaksanakan kurikulum merdeka, sebab kurikulum ini mengedepankan model pembelajaran lebih maju dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Pihaknya juga sangat mendukung sekolah dan guru untuk melakukan refleksi kesiapan dalam menerapkan kurikulum merdeka.
"Pembiayaan Kurikulum Merdeka dapat bersumber dari bantuan dana operasional sekolah (BOS)," ujarnya.
Menurut dia Kurikulum Merdeka adalah kurikulum sekolah yang mengacu pada pertumbuhan bakat dan minat peserta didik.
Dengan kurikulum ini, peserta didik dapat memilih pelajaran yang dikehendaki sesuai minat dan bakatnya dengan pendekatan pembelajaran pembelajaran berbasis proyek atau project base learning (PBL).
"Dengan pendekatan ini, masa depan anak didik tidak ditentukan sekolah, tapi oleh anak itu sendiri," ucap Andi.
Lanjut Andi menyampaikan guru juga diberikan keleluasaan dalam mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.
Ia mencontohkan di pembelajaran bidang pertanian, peserta didik tingkat PAUD diajarkan mengenal tanaman. Sementara itu, anak didik di tingkat SMP sudah diajarkan cara menanam.
"Artinya, pembelajaran itu sesuai dengan fase peserta didik," ujar Wartanto.
Baca juga:
Bawaslu Batam sebut empat orang mengadu karena namanya dicatut parpol
Pemkab Bintan bentuk satgas pengawasan alat tangkap cantrang
Dengan demikian, lanjutnya, peserta didik mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan saat lulus sekolah, seperti bekerja dalam kelompok dan menghasilkan suatu karya.
Andi turut mengajak para guru memanfaatkan platform merdeka mengajar yang telah diluncurkan Kemendikbudristek guna mempermudah siswa, guru, dan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Platform itu tak hanya bisa membantu guru ketika mengalami kesulitan dalam implementasi Kurikulum Merdeka, tetapi juga dapat mengambil materi pembelajaran.
"Ayo, para guru, manfaatkan platform merdeka mengajar. Di sana ada banyak materi yang bisa dipelajari dan digunakan dalam pembelajaran," demikian Andi Agung.
"Sebagian besar sekolah sudah menerapkan Kurikulum Merdeka untuk tahun ajaran 2022/2023," katanya di Tanjungpinang, Kamis.
Kendati begitu, katanya, penerapan Kurikulum Merdeka di setiap satuan pendidikan tetap menyesuaikan dengan kesiapan dan kondisi sekolah tersebut.
Baca juga:
BNN musnahkan bahan baku sabu yang disita dari pabrik narkoba
Polda Kepri gagalkan pengiriman calon PMI kerja judi daring di Kamboja
Penerapan Kurikulum merdeka tidak boleh dipaksakan, di mana sekolah masih boleh memilih kurikulum yang relevan dengan kondisi mereka sekarang, misalnya kurikulum 2013.
Secara bertahap, ia memang mendorong semua sekolah di daerahnya secara bertahap dapat melaksanakan kurikulum merdeka, sebab kurikulum ini mengedepankan model pembelajaran lebih maju dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Pihaknya juga sangat mendukung sekolah dan guru untuk melakukan refleksi kesiapan dalam menerapkan kurikulum merdeka.
"Pembiayaan Kurikulum Merdeka dapat bersumber dari bantuan dana operasional sekolah (BOS)," ujarnya.
Menurut dia Kurikulum Merdeka adalah kurikulum sekolah yang mengacu pada pertumbuhan bakat dan minat peserta didik.
Dengan kurikulum ini, peserta didik dapat memilih pelajaran yang dikehendaki sesuai minat dan bakatnya dengan pendekatan pembelajaran pembelajaran berbasis proyek atau project base learning (PBL).
"Dengan pendekatan ini, masa depan anak didik tidak ditentukan sekolah, tapi oleh anak itu sendiri," ucap Andi.
Lanjut Andi menyampaikan guru juga diberikan keleluasaan dalam mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.
Ia mencontohkan di pembelajaran bidang pertanian, peserta didik tingkat PAUD diajarkan mengenal tanaman. Sementara itu, anak didik di tingkat SMP sudah diajarkan cara menanam.
"Artinya, pembelajaran itu sesuai dengan fase peserta didik," ujar Wartanto.
Baca juga:
Bawaslu Batam sebut empat orang mengadu karena namanya dicatut parpol
Pemkab Bintan bentuk satgas pengawasan alat tangkap cantrang
Dengan demikian, lanjutnya, peserta didik mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan saat lulus sekolah, seperti bekerja dalam kelompok dan menghasilkan suatu karya.
Andi turut mengajak para guru memanfaatkan platform merdeka mengajar yang telah diluncurkan Kemendikbudristek guna mempermudah siswa, guru, dan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Platform itu tak hanya bisa membantu guru ketika mengalami kesulitan dalam implementasi Kurikulum Merdeka, tetapi juga dapat mengambil materi pembelajaran.
"Ayo, para guru, manfaatkan platform merdeka mengajar. Di sana ada banyak materi yang bisa dipelajari dan digunakan dalam pembelajaran," demikian Andi Agung.