Bintan (ANTARA) - Plt Bupati Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Roby Kurniawan mengatakan operator pelabuhan Rotterdam atau Port of Rotterdam dari Belanda tertarik berinvestasi di bidang pelabuhan dan perindustrian di daerah tersebut.

"Beberapa potensi Bintan di sektor industri hingga pariwisata juga dipaparkan sebagai bahan rujukan," kata Roby Kurniawan saat menyambut kunjungan perwakilan Port of Rotterdam Belanda Andre Toet di Bintan, Jumat.

Roby menyampaikan pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa pun investor yang ingin mengembangkan Bintan.

Baca juga:
Dispar Kepri benahi kawasan wisata Air Terjun Gunung Bintan

Pemkab Bintan bentuk satgas pengawasan alat tangkap cantrang

 

Ia menjamin kemudahan dan pendampingan yang selalu siap dilakukan bagi pengembangan investasi di Bintan.

“Kami selalu menyambut baik, bukan sekedar peningkatan pendapatan asli daerah. Tapi, manfaat bagi masyarakat sekitar dan serapan tenaga kerja lokal itu yang turut diprioritaskan,” ujar Roby.

Roby turut memaparkan perkembangan industri, mulai dari Kawasan Industri Bintan atau dikenal dengan Kawasan Industri Lobam yang dikelola PT. BIIE, PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI) dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hingga beberapa kegiatan industri yang telah dan akan berjalan ke depannya.

Sementara, Andre Toet menyampaikan beberapa maksud dan tujuannya hadir ke Bintan. Ia mengaku tertarik melihat posisi Bintan sangat strategis, karena berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga.


Baca juga:
Pemkab Bintan siapkan lahan 50 hektare untuk tingkatkan produksi pangan

Nelayan Bintan keluhkan ikan hasil tangkapan berkurang imbas kapal cantrang

Andre Toet menilai Bintan berpotensi mampu mendunia jika dikelola dan dikembangkan dengan proyeksi jangka panjang.

"Bintan punya potensi besar di bidang pariwisata dan industri," ujar Andre Toet

Ia mengemukakan bahwa rombongan Port of Rotterdam juga mengunjungi Kawasan Industri Lobam dan KEK Galang Batang untuk melihat secara langsung kondisi industri tersebut.
 


Pewarta : Ogen
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024