Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau melakikan evaluasi untuk menaikkan tarif Bus Trans Batam, sebagai buntut kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah pusat.
“Kami akan evaluasi dulu secara intern, karena Trans Batam itu bukan untuk bisnis melainkan untuk melayani masyarakat,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam Salim kepada Antara di Batam Kepulauan Riau, Senin (5/9).
Dia menjelaskan, pihaknya masih memikirkan dampak yang akan diterima masyarakat nanti apabila pihaknya tergesa-gesa menaikkan tarif bus Trans Batam
“Kasihan juga warga nanti harus nambah lagi bayarnya untuk naik Trans Batam,” ucapnya.
Untuk itu pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap tarif ini, dan mencoba sebaik mungkin untuk tetap tidak menaikkan harga tarif bus Trans Batam.
“Kami akan melakukan evaluasi, apakah memang perlu dinaikkan tarifnya karena kenaikan harga BBM ini, tapi kalau memang tidak ada masalah ya tidak perlu dinaikkan,” ungkapnya.
Diberitakan, pemerintah menyesuaikan harga BBM subsidi Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu pukul 14.30 WIB, kata Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Menteri Arifin dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, mengatakan pemerintah juga menyesuaikan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp5.150 rupiah per liter menjadi Rp6.800 per liter.
Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.