Natuna (ANTARA) - Warga menggelar pawai bunga rampai atau bunga telur untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu.
Warga yang tergabung dalam Himpunan Keluarga Serasan (HKS) tahun ini bisa kembali mengarak bunga telur serta nasi "dong" untuk memperingati Maulid Nabi, tradisi yang sejak 2020 tidak bisa dilaksanakan akibat pandemi COVID-19.
"Sejak HKS berdiri tahun 2000 kegiatan ini rutin kami lakukan. Setelah sempat terhenti karena COVID-19, hari ini kami gelar kembali dan sangat meriah, diikuti 600 warga," kata Ketua HKS Kabupaten Natuna Bukhari di Ranai, Sabtu.
"Tidak hanya di Ranai, pawai ini juga dilakukan oleh HKS di seluruh Indonesia dan dilakukan serentak pada hari ini," ia menambahkan.
Menurut dia, pawai bunga rampai atau bunga telur merupakan wujud ungkapan rasa syukur.
Dalam pawai itu, warga berjalan kaki sejauh sekitar satu kilometer mengarak telur merah berhias rangkaian bunga serta nasi "dong" di dalam sekedup.
"Tradisi ini telah ada sejak lama, memang berasal dari Serasan, karena itu kita yang berada di perantauan melakukan ini sebagai syiar Islam dan sebagai ajang silaturahmi antar sesama warga Serasan," kata Bukhari.
Dia berharap paguyuban-paguyuban yang lain selanjutnya bisa ikut menyemarakkan pawai bunga rampai.
"Berharap ini menjadi kalender acara wisata Natuna dan semakin tahun semakin meriah," katanya.
Warga yang tergabung dalam Himpunan Keluarga Serasan (HKS) tahun ini bisa kembali mengarak bunga telur serta nasi "dong" untuk memperingati Maulid Nabi, tradisi yang sejak 2020 tidak bisa dilaksanakan akibat pandemi COVID-19.
"Sejak HKS berdiri tahun 2000 kegiatan ini rutin kami lakukan. Setelah sempat terhenti karena COVID-19, hari ini kami gelar kembali dan sangat meriah, diikuti 600 warga," kata Ketua HKS Kabupaten Natuna Bukhari di Ranai, Sabtu.
"Tidak hanya di Ranai, pawai ini juga dilakukan oleh HKS di seluruh Indonesia dan dilakukan serentak pada hari ini," ia menambahkan.
Menurut dia, pawai bunga rampai atau bunga telur merupakan wujud ungkapan rasa syukur.
Dalam pawai itu, warga berjalan kaki sejauh sekitar satu kilometer mengarak telur merah berhias rangkaian bunga serta nasi "dong" di dalam sekedup.
"Tradisi ini telah ada sejak lama, memang berasal dari Serasan, karena itu kita yang berada di perantauan melakukan ini sebagai syiar Islam dan sebagai ajang silaturahmi antar sesama warga Serasan," kata Bukhari.
Dia berharap paguyuban-paguyuban yang lain selanjutnya bisa ikut menyemarakkan pawai bunga rampai.
"Berharap ini menjadi kalender acara wisata Natuna dan semakin tahun semakin meriah," katanya.