Batam (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mengembangkan ekonomi daerah dengan berbasis potensi daerah, salah satunya melalui pemantapan infrastruktur perkotaan.
"Arah kebijakan pembangunan Kota Batam tahun 2023 sudah ditetapkan dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kota Batam tahun anggaran 2023 yaitu pemantapan infrastruktur perkotaan untuk meningkatkan akselerasi dan pemerataan pembangunan ekonomi daerah berbasis potensi daerah," katanya dalam keterangan yang diterima di Batam, Kamis.
Ia menjelaskan luas Kota Batam sekitar 4.580 kilometer persegi, terdiri dari 77 persen lautan dengan luas 3.545 kilometer persegi dan luas daratan 1.035 kilometer persegi atau sebesar 23 persen.
Secara geografis Kota Batam mempunyai posisi yang strategis karena berada pada salah satu jalur pelayaran internasional tersibuk di dunia dan hanya berjarak sekitar 20 kilometer dengan Singapura.
Pada 2021 pertumbuhan ekonomi Batam tumbuh 4,75 persen jika dibandingkan dengan tahun 2020, yang di topang 3 sektor utama yaitu industri manufaktur, konstruksi dan perdagangan.
"Tetapi jika dibandingkan dengan perekonomian tahun 2019 yaitu tahun sebelum pandemi COVID-19 melanda, pertumbuhan ekonomi Batam hanya tumbuh sebesar 2,09 persen. Hal ini dikarenakan sebagian sektor perekonomian Batam masih berada dalam tahap pemulihan dari akibat pandemi COVID-19 yang melanda pada 2020," ujar Jefridin.
Selain itu, lanjutnya, sektor pariwisata menjadi salah satu andalan Kota Batam, dimana pada 2019 mampu menjadikan Kepri sebagai penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) terbesar ke 2 setelah Bali. Hingga September 2022 sudah ada 262 ribu kunjungan wisman.
"Jadi kami mohon ini menjadi perhatian pemerintah pusat juga, bagaimana menjadikan Kota Batam sebagai destinasi wisata para wisatawan. Bisa itu melalui bantuan infrastruktur, promosi, atau menjadi tuan rumah pelaksanaan berbagai event nasional," kata dia.
Ia menambahkan saat ini Kota Batam belum mempunyai sarana transportasi massal yang terintegrasi. Dengan selesainya pembangunan jalan yang ada di Kota Batam, katanya, nanti perlu diimplementasikan sistem transportasi massal untuk menghindari kemacetan dan polusi udara.
"Arah kebijakan pembangunan Kota Batam tahun 2023 sudah ditetapkan dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kota Batam tahun anggaran 2023 yaitu pemantapan infrastruktur perkotaan untuk meningkatkan akselerasi dan pemerataan pembangunan ekonomi daerah berbasis potensi daerah," katanya dalam keterangan yang diterima di Batam, Kamis.
Ia menjelaskan luas Kota Batam sekitar 4.580 kilometer persegi, terdiri dari 77 persen lautan dengan luas 3.545 kilometer persegi dan luas daratan 1.035 kilometer persegi atau sebesar 23 persen.
Secara geografis Kota Batam mempunyai posisi yang strategis karena berada pada salah satu jalur pelayaran internasional tersibuk di dunia dan hanya berjarak sekitar 20 kilometer dengan Singapura.
Pada 2021 pertumbuhan ekonomi Batam tumbuh 4,75 persen jika dibandingkan dengan tahun 2020, yang di topang 3 sektor utama yaitu industri manufaktur, konstruksi dan perdagangan.
"Tetapi jika dibandingkan dengan perekonomian tahun 2019 yaitu tahun sebelum pandemi COVID-19 melanda, pertumbuhan ekonomi Batam hanya tumbuh sebesar 2,09 persen. Hal ini dikarenakan sebagian sektor perekonomian Batam masih berada dalam tahap pemulihan dari akibat pandemi COVID-19 yang melanda pada 2020," ujar Jefridin.
Selain itu, lanjutnya, sektor pariwisata menjadi salah satu andalan Kota Batam, dimana pada 2019 mampu menjadikan Kepri sebagai penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) terbesar ke 2 setelah Bali. Hingga September 2022 sudah ada 262 ribu kunjungan wisman.
"Jadi kami mohon ini menjadi perhatian pemerintah pusat juga, bagaimana menjadikan Kota Batam sebagai destinasi wisata para wisatawan. Bisa itu melalui bantuan infrastruktur, promosi, atau menjadi tuan rumah pelaksanaan berbagai event nasional," kata dia.
Ia menambahkan saat ini Kota Batam belum mempunyai sarana transportasi massal yang terintegrasi. Dengan selesainya pembangunan jalan yang ada di Kota Batam, katanya, nanti perlu diimplementasikan sistem transportasi massal untuk menghindari kemacetan dan polusi udara.