Tanjungpinang (ANTARA) - Edukasi dapat meningkatkan peran orang tua menjaga kesehatan anak-anaknya, kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Muhamad Bisri.
"Literasi kesehatan untuk anak sangat mudah didapat di berbagai situs resmi pemerintahan maupun organisasi formal para ahli kesehatan keluarga. Lebih baik membaca dan pahami soal itu, daripada melihat dan mengomentari status seseorang di media sosial," kata Bisri di Tanjungpinang, Sabtu.
Dari berbagai kasus yang menyangkut kesehatan anak, menurut dia rata-rata orang tua kurang memahami bagaimana memperlakukan anak sehari-hari agar tumbuh sehat. Hal itu disebabkan mereka menganggap sepele edukasi kesehatan anak sehingga tidak mengetahui atau kurang peduli dalam menanamkan pola hidup sehat terhadap anak-anaknya.
"Kesehatan anak-anak pasti dimulai dari tempat tinggalnya, tidak mungkin dari rumah orang lain. Karena itu, peran orang tua sangat strategis memastikan anak-anak dalam kondisi sehat," ucapnya.
Menurut dia, Hari Anak Sedunia yang diperingati 20 November 2022 relevan dengan upaya perlindungan anak dan menumbuhkembangkan mereka menjadi generasi penerus bangsa yang sehat dan hebat. Apalagi dalam beberapa bulan terakhir isu kesehatan anak mendapatkan posisi yang strategis, dimulai dari permasalahan stunting atau gangguan pertumbuhan anak, penyakit ginjal akut dan ginjal kronis.
Orang tua kerap cemas bila mendengar berbagai informasi soal penyakit metabolik yang diderita anak. Mereka ingin melindungi anak-anaknya dari berbagai penyakit tersebut.
Namun tidak sedikit orang tua yang gagap ketika melihat anak-anak sakit sehingga keliru mengambil tindakan. Salah satu penyebabnya, kurang literasi kesehatan.
"Apa yang lebih penting yang perlu dimiliki orang tua dalam merawat, mendidik dan membesarkan anak-anaknya? Pengetahuan kesehatan, yang menjadi dasar dalam mengambil tindakan yang tepat," tuturnya.
Bisri menuturkan anak-anak merupakan buah hati keluarga sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari orang tuanya. Kesalahan rutin yang dilakukan orang tua dapat menghambat tumbuh kembang anak-anak.
Dua hal terpenting yang harus dijaga adalah keseimbangan jasmani dan rohani anak-anak. Kesehatan fisik dan kesehatan mental anak tidak sulit diperoleh anak dari orang tuanya.
Bila anak sehat, tumbuh kembangnya optimal, maka anak itu pun akan selalu aktif dan ceria dalam kesehariannya. Untuk menjaga kesehatan fisik anak-anak, maka biasakan memulai hari dengan sarapan gizi seimbang. Tanamkan bahwa makan sehat dan minum air mineral adalah hal penting untuk tubuh.
Orang tua juga dapat mengajak anak-anaknya untuk melakukan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan fisik dan kesehatan psikis. Rutinitas lainnya adalah beribadah dan berdoa yang perlu ditanamkan kepada anak-anak.
"Anak-anak harus tidur yang cukup dan berkualitas, dan teratur," katanya
"Literasi kesehatan untuk anak sangat mudah didapat di berbagai situs resmi pemerintahan maupun organisasi formal para ahli kesehatan keluarga. Lebih baik membaca dan pahami soal itu, daripada melihat dan mengomentari status seseorang di media sosial," kata Bisri di Tanjungpinang, Sabtu.
Dari berbagai kasus yang menyangkut kesehatan anak, menurut dia rata-rata orang tua kurang memahami bagaimana memperlakukan anak sehari-hari agar tumbuh sehat. Hal itu disebabkan mereka menganggap sepele edukasi kesehatan anak sehingga tidak mengetahui atau kurang peduli dalam menanamkan pola hidup sehat terhadap anak-anaknya.
"Kesehatan anak-anak pasti dimulai dari tempat tinggalnya, tidak mungkin dari rumah orang lain. Karena itu, peran orang tua sangat strategis memastikan anak-anak dalam kondisi sehat," ucapnya.
Menurut dia, Hari Anak Sedunia yang diperingati 20 November 2022 relevan dengan upaya perlindungan anak dan menumbuhkembangkan mereka menjadi generasi penerus bangsa yang sehat dan hebat. Apalagi dalam beberapa bulan terakhir isu kesehatan anak mendapatkan posisi yang strategis, dimulai dari permasalahan stunting atau gangguan pertumbuhan anak, penyakit ginjal akut dan ginjal kronis.
Orang tua kerap cemas bila mendengar berbagai informasi soal penyakit metabolik yang diderita anak. Mereka ingin melindungi anak-anaknya dari berbagai penyakit tersebut.
Namun tidak sedikit orang tua yang gagap ketika melihat anak-anak sakit sehingga keliru mengambil tindakan. Salah satu penyebabnya, kurang literasi kesehatan.
"Apa yang lebih penting yang perlu dimiliki orang tua dalam merawat, mendidik dan membesarkan anak-anaknya? Pengetahuan kesehatan, yang menjadi dasar dalam mengambil tindakan yang tepat," tuturnya.
Bisri menuturkan anak-anak merupakan buah hati keluarga sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari orang tuanya. Kesalahan rutin yang dilakukan orang tua dapat menghambat tumbuh kembang anak-anak.
Dua hal terpenting yang harus dijaga adalah keseimbangan jasmani dan rohani anak-anak. Kesehatan fisik dan kesehatan mental anak tidak sulit diperoleh anak dari orang tuanya.
Bila anak sehat, tumbuh kembangnya optimal, maka anak itu pun akan selalu aktif dan ceria dalam kesehariannya. Untuk menjaga kesehatan fisik anak-anak, maka biasakan memulai hari dengan sarapan gizi seimbang. Tanamkan bahwa makan sehat dan minum air mineral adalah hal penting untuk tubuh.
Orang tua juga dapat mengajak anak-anaknya untuk melakukan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan fisik dan kesehatan psikis. Rutinitas lainnya adalah beribadah dan berdoa yang perlu ditanamkan kepada anak-anak.
"Anak-anak harus tidur yang cukup dan berkualitas, dan teratur," katanya