Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) mengimbau masyarakat mengabaikan permintaan data pribadi mengatasnamakan petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) melalui panggilan telepon atau aplikasi WhatsApp.
Kepala Diskominfo Tanjungpinang Teguh Susanto mengatakan sejak sepekan terakhir, pihaknya sudah menyampaikan informasi mengenai adanya dugaan tindak penipuan yang dilakukan oknum mengatasnamakan petugas Disdukcapil, namun masih banyak warga yang bertanya dan mengadukan permasalahan tersebut.
"Untuk itu, kembali kami tegaskan bahwa Disdukcapil tidak pernah melakukan komunikasi melalui saluran telepon, atau WhatsApp untuk layanan kependudukan,” kata Teguh di Tanjungpinang, Selasa.
Diskominfo juga tengah berkoordinasi ke jajaran Disdukcapil Kota Tanjungpinang, sebab oknum yang mengaku dan mengatasnamakan petugas dinas itu mengetahui secara pasti nomor telepon, dan nomor kartu keluarga (KK) warga. Data warga tersebut merupakan data pribadi yang rentan untuk disalahgunakan.
Ia memastikan bahwa Disdukcapil tidak pernah melakukan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) melalui saluran telepon atau saluran komunikasi lainnya.
Pembuatan dan perekaman IKD, lanjutnya, hanya dilaksanakan di kantor Disdukcapil atau kecamatan setempat dengan didampingi oleh petugas.
Menurut Teguh ada beberapa faktor penyebab bocornya data pribadi warga yang coba disalahgunakan oleh oknum, di antaranya bisa disebabkan oleh serangan phising, di mana penyerang mengaku seolah-olah petugas resmi, atau bisa juga dipicu kelemahan sistem keamanan.
"Kita tengah melakukan upaya pencegahan, termasuk menelusuri kemungkinan ancaman dari internal. Kami minta warga mengabaikan berbagai bentuk atau upaya penyalahgunaan data pribadi melalui saluran komunikasi, sebab bukan seperti itu sistem kerja yang dibangun dinas terkait,” demikian Teguh.
Komentar