Jakarta (ANTARA) - Ahli poligraf atau uji kebohongan dari Polri Aji Febrianto Ar-Rosyid mengungkapkan bahwa Kuat Ma'ruf, terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, terindikasi berbohong ketika mengatakan tidak melihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J.

“Untuk indikasi kedua, untuk Saudara Kuat yang dilakukan pemeriksaan pada tanggal 9 September adalah 'Apakah kamu melihat Pak Sambo menembak Yosua?' Jawabannya Saudara Kuat, tidak. Hasilnya bohong,” kata Aji ketika menyampaikan kesaksian sebagai saksi ahli dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir 
J di PN Jakarta Selatan, Rabu.

Dalam penjelasannya, Aji mengungkapkan bahwa Kuat menjalani dua kali tes poligraf. Adapun pertanyaan relevan dalam tes poligraf Kuat Ma’ruf yang pertama adalah apakah Kuat memergoki persetubuhan Putri Candrawathi dengan Yosua.

“Dia jujur dia tidak memergoki. Tidak melihat,” kata Aji.

Skor yang diperoleh Kuat Ma’ruf pada pemeriksaan poligraf pertama adalah positif 9, dan pada pemeriksaan kedua adalah minus 13. Skor minus menunjukkan yang terperiksa terindikasi berbohong sedangkan skor positif menunjukkan yang terperiksa tidak terindikasi berbohong.

Ketika ditanya mengenai hasil pemeriksaan Richard Eliezer, Aji mengatakan bahwa hasil pemeriksaan poligraf menunjukkan bahwa Eliezer tidak terindikasi berbohong.
 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ahli sebut Kuat bohong tak lihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J

Pewarta : Putu Indah Savitri
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024