Tanjungpinang (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mengingatkan warga untuk menerima vaksin penguat kedua sebelum pemerintah menerapkan biaya vaksinasi khusus dosis tersebut.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana di Tanjungpinang, Senin mengatakan animo warga terhadap program vaksinasi semakin berkurang sehingga pemerintah berencana menerapkan biaya vaksinasi.

"Penurunan animo warga itu juga dipengaruhi jumlah kasus aktif COVID-19 yang terus berkurang dalam dua bulan terakhir. Bahkan hari ini Kepri nihil kasus aktif," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah berencana menerapkan biaya vaksinasi booster kedua sebesar Rp100.000. Namun bagi warga yang kurang mampu tetap mendapatkan vaksin booster kedua secara gratis.

Ia berharap warga tidak menunda waktu untuk memanfaatkan program vaksinasi gratis tersebut. Apalagi masa efektif vaksin hanya enam bulan sehingga warga harus vaksin kembali untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya dari COVID-19.

"Pemerintah sejak awal berkomitmen memberikan vaksinasi secara gratis, namun tentu mubazir kalau pengadaan vaksin tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal," katanya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu mengemukakan stok vaksin di Kepri hampir hampir. Satgas Penanganan COVID-19 Kepri pekan lalu meminta pemerintah pusat mendistribusikan vaksin sesuai kebutuhan..

"Kami berharap Pemerintah Pusat segera mengirimkan vaksin untuk Kepri, karena stok vaksin di beberapa daerah seperti Tanjungpinang sudah habis," ucapnya.

Berdasarkan data capaian vaksinasi yang dipublikasi terakhir pada 31 Januari 2023, sebanyak 1.777.064 orang atau 98,58 persen warga Kepri sudah menerima vaksin dosis pertama, sementara untuk dosis kedua sebanyak 1.558.171 orang atau 86,44 persen, dan dosis booster pertama 777.719 orang atau 56,63 persen.

Tenaga kesehatan dan masyarakat umum yang sudah menerima vaksin booster dosis kedua sebanyak 14.714 orang atau 14,53 persen.

Pewarta : Nikolas Panama
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024