Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Natuna Kepulauan Riau mengingatkan orang tua di wilayah itu tentang betapa pentingnya berkomunikasi dengan anak, agar mereka tidak menjadi korban kekerasan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Natuna Yuli Ramadhanita saat dikonfirmasi dari Natuna Selasa mengatakan, komunikasi yang baik menjadi faktor penting karena dengan demikian orang tua dapat mengetahui kondisi anak serta aktivitas yang dilakukan saat anak berada di luar pengawasan.
"Ketika anak merasa nyaman berbicara dengan orang tuanya, mereka lebih mudah mengungkapkan jika mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan. Ini sangat penting untuk mencegah mereka menjadi korban," katanya.
Ia menjelaskan bahwa dirinya menemukan beberapa kasus anak-anak yang kesepian dan mencari perhatian di luar rumah.
Kondisi tersebut menurut dia memprihatinkan, karena bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi bejat, dengan memberikan apa yang dibutuhkan oleh anak.
Ia menduga bahwa akibat kesibukan memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan anak, orang tua sering kali lupa memenuhi kebutuhan emosional dan psikologis anak.
"Sebagai orang tua, kita wajib menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan anak," ujarnya.
Pihaknya berkomitmen untuk melindungi perempuan dan anak di Natuna. Salah satu bukti keseriusan tersebut adalah adanya program sosialisasi perlindungan anak dan perempuan yang dilakukan di sekolah, desa, dan kelurahan.
Dinasnya juga memberikan psikoedukasi kepada keluarga berisiko.
Keluarga berisiko adalah keluarga yang memiliki faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, baik terhadap anak, pasangan, atau anggota keluarga lainnya.
"Seperti anak yang tinggal bersama ayah tiri, atau dengan ayah saja," ujarnya.
Komentar