Natuna (ANTARA) - Operasional Tim SAR Gabungan tanggap bencana pencarian korban longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepri diperpanjang tiga hari ke depan, karena masih terdapat beberapa korban yang masih belum ditemukan hingga akhir masa tanggap darurat pada pekan ini.

"Upaya pencarian hari ketujuh terhadap korban bencana alam longsor oleh Tim SAR Gabungan hingga sore hari berhasil mengevakuasi dua orang korban dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Tim Tanggap Bencana Longsor Serasan dan Serasan Timur Abdul Rahman di Natuna, Ahad malam.

Ia menyampaikan jumlah korban keseluruhan yang telah berhasil dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan 46 orang meninggal dunia, satu di antaranya belum berhasil diidentifikasi dan delapan orang masih dalam pencarian.

"Sehubungan dengan masih adanya korban yang belum ditemukan, kami mengusulkan agar operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban diperpanjang selama tiga hari ke depan hingga tanggal 15 Maret 2023," kata dia.

Baca juga:
Dapur Umum TNI layani 1.100 relawan bencana tanah longsor di Serasan

BNPB ajak warga Natuna mitigasi bencana usai longsor


Ia juga berharap, dengan perpanjangan waktu proses pencarian, seluruh korban yang masih dalam pencarian dapat segera diketemukan dan operasi dapat berjalan optimal mengingat kondisi cuaca yang sering berubah-ubah.

"Material tanah yang berlumpur tetap menjadi kendala utama dalam proses pencarian. Berbagai upaya terus di upayakan Basarnas bersama seluruh Tim SAR Gabungan di lokasi," ujarnya.

Selain itu, ia mengapresiasi semua unsur yang terlibat penanganan bencana itu dengan semangat serta dedikasi sejak awal pencarian hingga hari ini.

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan sosialisasi mitigasi bencana kepada warga Pulau Serasan pascabencana tanah longsor di daerah tersebut.

"Harus dibuat mitigasi bencana, agar masyarakat mengerti potensi dan ancaman bencana di daerah ini," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalops) BNPB, Bambang Surya Putra saat mengisi acara sosialisasi mitigasi bencana di Gedung Pertemuan Kampung Pelimpak, Serasan, Ahad.

Ia mengatakan, setiap desa harus membuat rencana, jalur evakuasi ketika terjadi bencana harus mengungsi kemana dan harus mengenal tanda akan terjadinya bencana.

"Misalnya membuat peringatan dini dari tanda-tanda bencana, potensi tanah bergeser bisa dengan alat sederhana, seperti kaleng yang bisa mengeluarkan suara ketika ada geseran di daerah rawan longsor," kata Bambang.

Ia mengatakan, mitigasi ini sebagai upaya bersama untuk saling bahu membahu menata kehidupan ke depan khususnya Pulau Serasan.

"Karena aktivitas masyarakat di sini harus terus berjalan dan ke depan harus lebih baik lagi," ujarnya.

Sementara, Bupati Natuna, Wan Siswandi mengatakan di Serasan menurut Badan Geologi memang ada beberapa titik rawan longsor, namun tidak perlu ditakuti tapi harus diantisipasi agar tidak ada lagi korban bencana ketika terjadi longsor.

"Sebenarnya kejadian kemarin sudah ada tanda tanda, karena itu saat ini kita lakukan sosialisasi dan mitigasi agar tidak terulang kembali," kata Bupati.

Ia juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Natuna masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi untuk melakukan pemetaan dan survei wikayah mana saja yang rawan bencana.

"Saat ini masih dikaji nanti kita akan dapat hasil dan laporannya," ujarnya.

Namun Ia juga mengatakan yang terpenting bagi masyarakat di Serasan saat ini adalah mengenali tanda tanda akan terjadinya bencana.

Kegiatan sosialisasi diikuti oleh perangkat desa, kecamatan dan masyarakat Serasan dan sosialisasi juga dilakukan di Kecamatan Serasan Timur.

Baca juga:
Dapur Umum TNI layani 1.100 relawan bencana tanah longsor di Serasan

BNPB ajak warga Natuna mitigasi bencana usai longsor

Sekretaris PPS ditemukan meninggal tertimbun tanah longsor Serasan Natuna

Pengungsi bencana longsor di Natuna bertambah jadi 1.863 orang

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim SAR perpanjang pencarian korban longsor Serasan tiga hari ke depan

Pewarta : Cherman
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024