Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Sebagian warga Kabupaten Jember dan Bondowoso, Jawa Timur yang merupakan jamaah Pondok Pesantren Mahfilud Duror di Desa Suger Kidul mulai menjalankan ibadah shalat tarawih pada Selasa malam. Dan menjalankan puasa Ramadhan pada Rabu.
"Insya Allah mulai besok Rabu (22/3) kami sudah berpuasa karena malam ini sudah menjalankan ibadah shalat tarawih," kata Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mahfilud Duror KH Ali Wafa di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.
Pesantren yang berada di perbatasan Kabupaten Jember dengan Kabupaten Bondowoso itu beberapa kali melaksanakan puasa lebih awal sebelum pemerintah menetapkan awal Ramadhan berdasarkan sidang isbat di Kementerian Agama.
"Penentuan awal puasa di Pesantren Mahfilud Duror berdasarkan kitab salaf Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais yang diterapkan sejak tahun 1826, sehingga tidak menggunakan metode hisab dan rukyat seperti yang dilaksanakan pemerintah dan Muhammadiyah," kata dia
Menurutnya penetapan awal puasa berdasarkan keyakinan yang menggunakan acuan sistem khumasi (dari Bahasa Arab artinya lima/khomsatun) yang berdasarkan pada kitab Nushatul Majaalis karangan Syeh Abdurrohman As Shufuri As Syafi'i yang sudah dijalankan ratusan tahun yang lalu.
"Sistem penghitungan khumasi yakni penentuan awal puasa tahun ini bisa dengan cara menghitung lima hari dari awal puasa tahun sebelumnya, sehingga tahun depan juga sudah bisa ditentukan kapan mulai menjalankan ibadah puasa bagi jamaah di Ponpes Mahfilud Duror," katanya.
Ia menjelaskan Kitab Nushatul Majaalis mengajarkan tentang metode tersebut sudah dipakai sejak pondok pesantren itu berdiri yakni tahun 1826, sehingga pelaksanaannya juga sudah dilakukan selama ratusan tahun dan diikuti oleh santri dan alumni pesantren tersebut dari berbagai daerah.
Ia berharap perbedaan penetapan awal puasa di Pesantren Mahfilud Dluror tersebut juga dihargai umat Muslim lainnya karena selama ini tidak pernah memicu konflik di kalangan umat Islam karena pihaknya menggunakan kitab yang berbeda dalam penentuan awal Ramadhan.
Sementara itu, Muslim di tiga negeri di wilayah Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, mulai menjalankan puasa di Bulan Suci Ramadhan pada Rabu, 22 Maret 2023.
Warga Negeri Kaitetu, Negeri Seith, dan Negeri Lima di Kecamatan Leihitu Maluku sudah melaksanakan shalat tarawih pada Selasa malam dan akan mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan besok.
Raja Negeri Kaitetu M. Armin Lumaela mengatakan bahwa penetapan awal Ramadhan 1444 Hijriah di wilayahnya dilakukan menggunakan metode hisab rukyat.
Menurut dia, penghulu masjid dan tokoh agama di wilayahnya mengamati penampakan bulan sabit di ufuk barat dan menggunakan kalender falakiah kuno sebagai patokan dalam menetapkan awal Ramadhan.
"Kalender kuno itu sampai sekarang masih tersimpan di rumah raja," kata dia, menambahkan, metode penetapan awal Ramadhan tersebut diterapkan secara turun temurun oleh leluhur warga negeri.
Sementara itu, Raja Negeri Seith Rivi Ramli Nukuhehe mengatakan bahwa penghulu Masjid Kota Husen Seith telah mengumumkan tanggal 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023.
"Pengumuman itu disampaikan usai shalat Jumat terakhir di bulan Syaban, dan malam ini kami di Seith mulai tarawih untuk besok berpuasa," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sebagian warga Jember-Bondowoso mulai shalat tarawih pada Selasa
"Insya Allah mulai besok Rabu (22/3) kami sudah berpuasa karena malam ini sudah menjalankan ibadah shalat tarawih," kata Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mahfilud Duror KH Ali Wafa di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.
Pesantren yang berada di perbatasan Kabupaten Jember dengan Kabupaten Bondowoso itu beberapa kali melaksanakan puasa lebih awal sebelum pemerintah menetapkan awal Ramadhan berdasarkan sidang isbat di Kementerian Agama.
"Penentuan awal puasa di Pesantren Mahfilud Duror berdasarkan kitab salaf Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais yang diterapkan sejak tahun 1826, sehingga tidak menggunakan metode hisab dan rukyat seperti yang dilaksanakan pemerintah dan Muhammadiyah," kata dia
Menurutnya penetapan awal puasa berdasarkan keyakinan yang menggunakan acuan sistem khumasi (dari Bahasa Arab artinya lima/khomsatun) yang berdasarkan pada kitab Nushatul Majaalis karangan Syeh Abdurrohman As Shufuri As Syafi'i yang sudah dijalankan ratusan tahun yang lalu.
"Sistem penghitungan khumasi yakni penentuan awal puasa tahun ini bisa dengan cara menghitung lima hari dari awal puasa tahun sebelumnya, sehingga tahun depan juga sudah bisa ditentukan kapan mulai menjalankan ibadah puasa bagi jamaah di Ponpes Mahfilud Duror," katanya.
Ia menjelaskan Kitab Nushatul Majaalis mengajarkan tentang metode tersebut sudah dipakai sejak pondok pesantren itu berdiri yakni tahun 1826, sehingga pelaksanaannya juga sudah dilakukan selama ratusan tahun dan diikuti oleh santri dan alumni pesantren tersebut dari berbagai daerah.
Ia berharap perbedaan penetapan awal puasa di Pesantren Mahfilud Dluror tersebut juga dihargai umat Muslim lainnya karena selama ini tidak pernah memicu konflik di kalangan umat Islam karena pihaknya menggunakan kitab yang berbeda dalam penentuan awal Ramadhan.
Sementara itu, Muslim di tiga negeri di wilayah Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, mulai menjalankan puasa di Bulan Suci Ramadhan pada Rabu, 22 Maret 2023.
Warga Negeri Kaitetu, Negeri Seith, dan Negeri Lima di Kecamatan Leihitu Maluku sudah melaksanakan shalat tarawih pada Selasa malam dan akan mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan besok.
Raja Negeri Kaitetu M. Armin Lumaela mengatakan bahwa penetapan awal Ramadhan 1444 Hijriah di wilayahnya dilakukan menggunakan metode hisab rukyat.
Menurut dia, penghulu masjid dan tokoh agama di wilayahnya mengamati penampakan bulan sabit di ufuk barat dan menggunakan kalender falakiah kuno sebagai patokan dalam menetapkan awal Ramadhan.
"Kalender kuno itu sampai sekarang masih tersimpan di rumah raja," kata dia, menambahkan, metode penetapan awal Ramadhan tersebut diterapkan secara turun temurun oleh leluhur warga negeri.
Sementara itu, Raja Negeri Seith Rivi Ramli Nukuhehe mengatakan bahwa penghulu Masjid Kota Husen Seith telah mengumumkan tanggal 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023.
"Pengumuman itu disampaikan usai shalat Jumat terakhir di bulan Syaban, dan malam ini kami di Seith mulai tarawih untuk besok berpuasa," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sebagian warga Jember-Bondowoso mulai shalat tarawih pada Selasa