Batam (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Batam Kepulauan Riau menyebutkan kerawanan pemilu di kota itu dalam kategori sedang.
Koordinator Divisi Pengawasan Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Batam Bosar Hasibuan mengatakan intensitas kerawanan di Kota Batam semakin meningkat karena terdapat sekitar 10 titik yang akan terdampak penggusuran.
"Ini juga menjadi perhatian kita bersama, karena sudah dilakukan coklit, sudah terdata di situ lalu kemudian digusur. Ini akan menjadi masalah di kemudian hari orang yang bersangkutan tidak lagi berada di wilayah tersebut namun dia datanya masih disana," kata Bosar saat dihubungi di Batam, Kamis.
Terkait hal tersebut, pihaknya mendorong KPU Kota Batam agar melakukan koordinasi pada pemangku terkait seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan Badan Pengusahaan Batam agar mempertimbangkan kegiatan relokasi serta dapat ditunda setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
Ia menambahkan adapun kecamatan atau wilayah yang menjadi prioritas pengawasan bagi Bawaslu Batam yaitu daerah di pulau utama (mainland) seperti Kecamatan Bengkong, Sagulung, Batu Aji, Batu Ampar, Nongsa, Lubuk Baja, dan Batam Kota.
Adapun upaya yang dilakukan oleh Bawaslu Batam dalam mengantisipasi kerawanan pemilu di daerah setempat dengan mengimbau dan meminta jajaran KPU agar melakukan proses-proses atau menjalankan tahapan sesuai dengan mekanis prosedur dan tata cara yang tertera di PKPU.
Kemudian melakukan koordinasi bersama pemangku kebijakan di daerah setempat dalam pemetaan wilayah kerawanan serta mengambil langkah-langkah strategis untuk menciptakan pemilu aman dan damai.
"Karena berbicara pemilu, dan berbicara DPT, maka berbicara kualitas pemilu. Maka ini DPT merupakan kunci kesuksesan pemilu. Karena ini berdampak pada logistik pemilunya , berdampak pada jumlah partisipasi masyarakatnya," ujar Bosar.