Pemkot Batam cek gudang distributor pastikan beras berkualitas

id kepri batam,beras,komoditas,pangan,oplosan beras

Pemkot Batam cek gudang distributor pastikan beras berkualitas

Tumpukan karung beras di sebuah toko komoditas. (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) meninjau sejumlah gudang distributor beras di kota itu untuk memastikan kualitas dan berat produk sesuai ketentuan.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Batam Wahyu mengatakan pengecekan beras sudah dilakukan ke tujuh gudang distributor utama.

“Yang kami cek minggu ini adalah beras yang sudah dalam kemasan dan juga yang sedang dikemas oleh distributor lokal. Semua dalam kondisi bagus, tidak ada temuan seperti di Pulau Jawa,” katanya saat dihubungi di Batam, Kamis.

Menurutnya, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa stok beras dalam kondisi baik, jumlah mencukupi, dan tidak ditemukan indikasi beras oplosan.

Hingga Kamis ini, Disperindag Batam hanya mengecek merek-merek lokal yang didistribusikan oleh distributor lokal. Produk dari merek besar seperti Sania dan Bumi Ayu Setra Ramos memang ada di Batam, kata dia, tetapi belum menjadi prioritas pemeriksaan.

Warga Batam juga diimbau agar tetap tenang dan dapat memilih beras dari distributor lokal sebagai langkah antisipatif.

“Kalau khawatir, bisa hindari merek-merek yang disebut dalam daftar beras diduga oplosan, dan pilih yang lokal. Itu lebih aman,” kata dia.

Sementara itu Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kepri Budi Lesmana menyampaikan hingga kini belum ditemukan peredaran beras oplosan di wilayah Kepri.

“Nah, untuk Kepri, kami belum ada temuan. Intinya kami akan menjaga agar hal-hal seperti ini bisa dicegah secepat mungkin. Kalau ada, kami harap kepolisian bisa segera bertindak tegas,” katanya.

Ia juga mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap rantai distribusi beras agar peredaran beras oplosan tidak sampai terjadi di Kepri.

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE