Jakarta (ANTARA) - Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masduki Baidlowi mengatakan keamanan di Gedung MUI Pusat tidak diperketat usai insiden penembakan yang terjadi pada Selasa siang.
"Tidaklah, biasa saja keamanan di MUI selama ini, standar saja. Prosedur standar saja karena memang tidak ada apa-apa sebenarnya itu, biasa saja," kata Masduki Baidlowi saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu menambahkan tidak ada penambahan petugas keamanan, melainkan meningkatkan kondisi pengamanan di Gedung MUI Pusat, Jakarta.
"Kalau tambahan (pengamanan) tidak, tapi kalau mendisiplinkan tingkat keamanannya, mungkin koordinasi dengan pihak kepolisian lebih intensif, tapi kan tidak perlu dipergawat," tambahnya.
Masduki pun menyebut Wapres Ma'ruf Amin sudah mengetahui insiden penembakan tersebut dan tidak menginstruksikan hal khusus untuk MUI.
"Tidak ada (instruksi khusus) karena (penembakan) itu kan tidak ada hubungan dengan masalah internal MUI, apalagi orang ini sebelumnya mengaku nabi, katanya. Kalau dia mengaku nabi selama ini, ya ajaran-ajaran yang nyeleneh-nyeleneh begitu, dan MUI selama ini punya tugas membina dan membimbing pihak-pihak yang ajaran-ajarannya keluar dari mainstream dari umat Islam ahlussunnah wal jama'ah," jelasnya.
Terhadap hal-hal yang menyimpang tersebut, Masduki mengatakan MUI biasanya melakukan tugas-tugas pembimbingan.
"Sehingga, saat memberikan bimbingan, bisa jadi ada yang suka dan tidak suka," imbuhnya.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing dengan adanya insiden penembakan yang terjadi di Kantor MUI, Jakarta Pusat, pada Selasa siang, dan menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing dengan insiden penembakan tersebut," ujar Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan saat dikonfirmasi ANTARA, Selasa.
Sebelumnya, insiden penembakan terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Selasa siang.
Dari informasi yang dihimpun ANTARA, penembakan oleh orang tak dikenal diduga menggunakan airsoftgun. Kaca menuju pintu masuk kantor MUI pecah.
Amirsyah mengatakan akibat insiden tersebut dua orang pegawai yang merupakan petugas keamanan internal (security) mengalami luka-luka.
"Mengapresiasi pihak kepolisian yang cepat meringkus pelaku penembakan terhadap security MUI," katanya.
Menurut dia, kasus tersebut kini sudah dalam penyelidikan pihak kepolisian untuk mencari motif pelaku.
"Belum diketahui motif penembakan tersebut," kata dia.
Terpisah, Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah mengutuk aksi penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Selasa, dan meminta aparat kepolisian bergerak cepat mengungkap pelaku tembakan tersebut.
"Kami tentu berharap agar kepolisian segera dapat mengungkap dan menangkap pelakunya," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad di Jakarta, Selasa.
Dzulfikar mengaku mendengar kabar penembakan di Kantor MUI Pusat itu menyebabkan dua orang terluka.
"Atas peristiwa tersebut, kami menyampaikan keprihatinan dan mengutuk keras atas tindakan yang mengancam keselamatan orang lain," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua MUI: Keamanan MUI Pusat tak diperketat usai penembakan
"Tidaklah, biasa saja keamanan di MUI selama ini, standar saja. Prosedur standar saja karena memang tidak ada apa-apa sebenarnya itu, biasa saja," kata Masduki Baidlowi saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu menambahkan tidak ada penambahan petugas keamanan, melainkan meningkatkan kondisi pengamanan di Gedung MUI Pusat, Jakarta.
"Kalau tambahan (pengamanan) tidak, tapi kalau mendisiplinkan tingkat keamanannya, mungkin koordinasi dengan pihak kepolisian lebih intensif, tapi kan tidak perlu dipergawat," tambahnya.
Masduki pun menyebut Wapres Ma'ruf Amin sudah mengetahui insiden penembakan tersebut dan tidak menginstruksikan hal khusus untuk MUI.
"Tidak ada (instruksi khusus) karena (penembakan) itu kan tidak ada hubungan dengan masalah internal MUI, apalagi orang ini sebelumnya mengaku nabi, katanya. Kalau dia mengaku nabi selama ini, ya ajaran-ajaran yang nyeleneh-nyeleneh begitu, dan MUI selama ini punya tugas membina dan membimbing pihak-pihak yang ajaran-ajarannya keluar dari mainstream dari umat Islam ahlussunnah wal jama'ah," jelasnya.
Terhadap hal-hal yang menyimpang tersebut, Masduki mengatakan MUI biasanya melakukan tugas-tugas pembimbingan.
"Sehingga, saat memberikan bimbingan, bisa jadi ada yang suka dan tidak suka," imbuhnya.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing dengan adanya insiden penembakan yang terjadi di Kantor MUI, Jakarta Pusat, pada Selasa siang, dan menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing dengan insiden penembakan tersebut," ujar Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan saat dikonfirmasi ANTARA, Selasa.
Sebelumnya, insiden penembakan terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Selasa siang.
Dari informasi yang dihimpun ANTARA, penembakan oleh orang tak dikenal diduga menggunakan airsoftgun. Kaca menuju pintu masuk kantor MUI pecah.
Amirsyah mengatakan akibat insiden tersebut dua orang pegawai yang merupakan petugas keamanan internal (security) mengalami luka-luka.
"Mengapresiasi pihak kepolisian yang cepat meringkus pelaku penembakan terhadap security MUI," katanya.
Menurut dia, kasus tersebut kini sudah dalam penyelidikan pihak kepolisian untuk mencari motif pelaku.
"Belum diketahui motif penembakan tersebut," kata dia.
Terpisah, Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah mengutuk aksi penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Selasa, dan meminta aparat kepolisian bergerak cepat mengungkap pelaku tembakan tersebut.
"Kami tentu berharap agar kepolisian segera dapat mengungkap dan menangkap pelakunya," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad di Jakarta, Selasa.
Dzulfikar mengaku mendengar kabar penembakan di Kantor MUI Pusat itu menyebabkan dua orang terluka.
"Atas peristiwa tersebut, kami menyampaikan keprihatinan dan mengutuk keras atas tindakan yang mengancam keselamatan orang lain," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua MUI: Keamanan MUI Pusat tak diperketat usai penembakan