Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Yura Yunita mengajak para penggemar serta pengikut di media sosial untuk menentang standar kecantikan setelah dirinya mendapat pengalaman negatif mendapatkan komentar miring warganet karena tampilan ketiaknya yang tidak mulus.
"Rasa geli, gemas, bercampur jadi satu. Tapi karena aku selalu terbuka menerima dan mengakui segala ketidaksempurnaan yang ada pada diriku, justru pengalaman ini jadi kesempatan untuk mengajak followers-ku menentang beauty standard yang semu, merasa nyaman dengan diri sendiri, dan terus berproses menjadi versi terbaik dari diri mereka," kata Yura dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa.
Ketika individu mengejar kesempurnaan, menurut Yura, hal tersebut tidak akan pernah ada habisnya. Yang terpenting, imbuh dia, bukanlah seberapa sempurna individu melainkan seberapa individu mengenal dan menerima diri sendiri serta merayakan segala kelebihan ataupun kekurangan yang dimiliki.
"Tapi sayangnya, masih banyak orang yang ternyata belum sependapat. Baru-baru ini, salah satu video yang aku upload di social media mendapatkan banyak komentar miring karena tampilan ketiakku," kata dia.
Berangkat dari pengalaman tersebut yang juga kerap menjadi kegelisahan bagi perempuan lainnya, Dove Deodorant dari Unilever Indonesia menggandeng Yura sebagai brand ambassador untuk menyebarluaskan pesan positif terkait kondisi ketiak yang dimiliki perempuan.
Menurut dia, setiap ketiak pada perempuan memiliki kondisi yang berbeda-beda namun sama-sama "sempurna" asalkan tetap sehat ketika terawat dengan baik. Yura percaya bahwa ketiak yang terawat akan menjadi sumber kepercayaan diri yang membantu perempuan meraih apapun yang diinginkan dalam hidup.
Selalu pakai kebaya...
Yura Yunita mengungkap alasannya selalu mengenakan pakaian tradisional kebaya hingga bunga di kepala dalam setiap penampilannya.
“Pakaian ini aku gaungkan sejak album pertama, media sosial sangat mudah terpapar budaya kebaratan, dan aku tidak ingin lupa dari mana kita berasal, akar, ini lah pakaian aku yang sangat nyaman, aku senang berkebaya,” kata dia pada jumpa pers di Jakarta, Selasa (6/6).
Pada hampir setiap penampilannya, penyanyi berdarah Sunda itu juga kerap terlihat mengenakan hiasan bunga yang manis di kepalanya. Hal ini, ternyata memiliki filosofi mendalam bagi Yura.
Pelantun “Tenang” itu menyebut bahwa bunga, merupakan bentuk ungkapan doa dan harapan di hidupnya.
“Ada makna khusus kenapa aku selalu memakai bunga di rambutku, aku berharap bunga itu bagaikan doa dan juga simbol, semoga karya-karya yang aku nyanyikan ini bisa terus mewangi di setiap kisah-kisah hidup teman-teman,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, wanita kelahiran 9 Juni 1991 itu juga acapkali tampil di hadapan publik dengan setelan kain. Menurutnya, ia memang sangat menyukai kain tradisional.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Yura Yunita menentang "beauty standard" usai dicibir ketiak tak mulus
"Rasa geli, gemas, bercampur jadi satu. Tapi karena aku selalu terbuka menerima dan mengakui segala ketidaksempurnaan yang ada pada diriku, justru pengalaman ini jadi kesempatan untuk mengajak followers-ku menentang beauty standard yang semu, merasa nyaman dengan diri sendiri, dan terus berproses menjadi versi terbaik dari diri mereka," kata Yura dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa.
Ketika individu mengejar kesempurnaan, menurut Yura, hal tersebut tidak akan pernah ada habisnya. Yang terpenting, imbuh dia, bukanlah seberapa sempurna individu melainkan seberapa individu mengenal dan menerima diri sendiri serta merayakan segala kelebihan ataupun kekurangan yang dimiliki.
"Tapi sayangnya, masih banyak orang yang ternyata belum sependapat. Baru-baru ini, salah satu video yang aku upload di social media mendapatkan banyak komentar miring karena tampilan ketiakku," kata dia.
Berangkat dari pengalaman tersebut yang juga kerap menjadi kegelisahan bagi perempuan lainnya, Dove Deodorant dari Unilever Indonesia menggandeng Yura sebagai brand ambassador untuk menyebarluaskan pesan positif terkait kondisi ketiak yang dimiliki perempuan.
Menurut dia, setiap ketiak pada perempuan memiliki kondisi yang berbeda-beda namun sama-sama "sempurna" asalkan tetap sehat ketika terawat dengan baik. Yura percaya bahwa ketiak yang terawat akan menjadi sumber kepercayaan diri yang membantu perempuan meraih apapun yang diinginkan dalam hidup.
Selalu pakai kebaya...
Yura Yunita mengungkap alasannya selalu mengenakan pakaian tradisional kebaya hingga bunga di kepala dalam setiap penampilannya.
“Pakaian ini aku gaungkan sejak album pertama, media sosial sangat mudah terpapar budaya kebaratan, dan aku tidak ingin lupa dari mana kita berasal, akar, ini lah pakaian aku yang sangat nyaman, aku senang berkebaya,” kata dia pada jumpa pers di Jakarta, Selasa (6/6).
Pada hampir setiap penampilannya, penyanyi berdarah Sunda itu juga kerap terlihat mengenakan hiasan bunga yang manis di kepalanya. Hal ini, ternyata memiliki filosofi mendalam bagi Yura.
Pelantun “Tenang” itu menyebut bahwa bunga, merupakan bentuk ungkapan doa dan harapan di hidupnya.
“Ada makna khusus kenapa aku selalu memakai bunga di rambutku, aku berharap bunga itu bagaikan doa dan juga simbol, semoga karya-karya yang aku nyanyikan ini bisa terus mewangi di setiap kisah-kisah hidup teman-teman,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, wanita kelahiran 9 Juni 1991 itu juga acapkali tampil di hadapan publik dengan setelan kain. Menurutnya, ia memang sangat menyukai kain tradisional.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Yura Yunita menentang "beauty standard" usai dicibir ketiak tak mulus