Batam, Kepri (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam mengerahkan 10 orang tenaga kesehatan (nakes) untuk memberikan bantuan perawatan kepada korban musibah angin puting beliung di Pulau Kasu, Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (24/6).
"Untuk tenaga kesehatan yang diturunkan dari Puskesmas Belakangpadang ada 10 orang, ada dokter, perawat dan bidan. Tapi sebelum kami ke sini, sudah ada tiga orang bidan yang bekerja di sini dan memberikan pertolongan pertama," kata Kepala Puskesmas Belakangpadang Samsul Rizal di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.
Ia menyebutkan, akibat musibah tersebut, setidaknya ada lima orang yang mengalami luka di bagian kepala akibat tertimpa bangunan dan pohon yang roboh diterpa angin puting beliung.
"Ada lima pasien yang terluka di bagian kepala hingga menerima jahitan. Sisanya hanya mengalami luka lecet di kepala dan ada yang di kaki. Luka sedang dan ringan ada tujuh orang," katanya.
Menurut dia luka itu mereka dapatkan, karena banyak warga yang tidak sempat melarikan diri saat kejadian yang terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Ditambah karena padamnya listrik serta suasana yang gelap, sehingga membuat jarak pandang terbatas.
"Jadi luka-luka itu mereka dapatkan, kemungkinan terkena benda tumpul seperti kayu saat berusaha menyelamatkan diri," kata Samsu Rizal.
Salah satu warga Hanafi (35), yang rumahnya ikut hancur akibat musibah itu mengaku sangat terkejut dengan kejadian itu. Dia menyebutkan bahwa, baru kali ini warga di sana merasakan langsung dampak dari angin puting beliung tersebut.
"Baru ini saya lihat kejadian di depan mata, biasa kami melihat dari jauh. Digulung semua rumah warga di pesisir," kata dia.
Ia mengatakan, musibah tersebut tidak hanya meratakan rumah-rumah yang ada di sana, beberapa kapal nelayan di sana juga ada yang hilang dibawa terbang oleh angin puting beliung.
"Kapal saja ada yang hilang. Kayu dan alat rumah tangga seperti mangkok berterbangan. Saya kaget. Posisi saya memang belum tidur, sedang jaga anak tidur. Awalnya saya dengar suara gemuruh seperti suara mesin pesawat, begitu saya lihat keluar angin puting beliung ternyata. Saya bersama warga yang lain langsung berusaha menyelamatkan keluarga masing-masing," katanya.
Terjangan puting beliung menyebabkan setidaknya 88 rumah warga rusak di Pulau Kasu, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Sabtu sekitar pukul 02.00 WIB.
"Sebanyak 88 rumah rusak, 45 di antaranya rusak parah dan tidak bisa ditinggali kembali. Warga memilih mengungsi ke rumah saudara agar lebih aman," kata Camat Belakang Padang Yudi Admadjianto saat dihubungi dari Kota Batam pada Sabtu.
Menurut dia rumah warga yang rusak parah karena kena terjangan puting beliung sebagian besar berada di tepi laut.
"Yang rusak berat ini rata-rata ada di sekitar tepi laut, ada yang tersapu rata. Tim masih masih mendata lagi agar lebih akurat, apakah masih ada rumah warga yang terdampak," demikian Yudi Admadjianto.
"Untuk tenaga kesehatan yang diturunkan dari Puskesmas Belakangpadang ada 10 orang, ada dokter, perawat dan bidan. Tapi sebelum kami ke sini, sudah ada tiga orang bidan yang bekerja di sini dan memberikan pertolongan pertama," kata Kepala Puskesmas Belakangpadang Samsul Rizal di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.
Ia menyebutkan, akibat musibah tersebut, setidaknya ada lima orang yang mengalami luka di bagian kepala akibat tertimpa bangunan dan pohon yang roboh diterpa angin puting beliung.
"Ada lima pasien yang terluka di bagian kepala hingga menerima jahitan. Sisanya hanya mengalami luka lecet di kepala dan ada yang di kaki. Luka sedang dan ringan ada tujuh orang," katanya.
Menurut dia luka itu mereka dapatkan, karena banyak warga yang tidak sempat melarikan diri saat kejadian yang terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Ditambah karena padamnya listrik serta suasana yang gelap, sehingga membuat jarak pandang terbatas.
"Jadi luka-luka itu mereka dapatkan, kemungkinan terkena benda tumpul seperti kayu saat berusaha menyelamatkan diri," kata Samsu Rizal.
Salah satu warga Hanafi (35), yang rumahnya ikut hancur akibat musibah itu mengaku sangat terkejut dengan kejadian itu. Dia menyebutkan bahwa, baru kali ini warga di sana merasakan langsung dampak dari angin puting beliung tersebut.
"Baru ini saya lihat kejadian di depan mata, biasa kami melihat dari jauh. Digulung semua rumah warga di pesisir," kata dia.
Ia mengatakan, musibah tersebut tidak hanya meratakan rumah-rumah yang ada di sana, beberapa kapal nelayan di sana juga ada yang hilang dibawa terbang oleh angin puting beliung.
"Kapal saja ada yang hilang. Kayu dan alat rumah tangga seperti mangkok berterbangan. Saya kaget. Posisi saya memang belum tidur, sedang jaga anak tidur. Awalnya saya dengar suara gemuruh seperti suara mesin pesawat, begitu saya lihat keluar angin puting beliung ternyata. Saya bersama warga yang lain langsung berusaha menyelamatkan keluarga masing-masing," katanya.
Terjangan puting beliung menyebabkan setidaknya 88 rumah warga rusak di Pulau Kasu, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Sabtu sekitar pukul 02.00 WIB.
"Sebanyak 88 rumah rusak, 45 di antaranya rusak parah dan tidak bisa ditinggali kembali. Warga memilih mengungsi ke rumah saudara agar lebih aman," kata Camat Belakang Padang Yudi Admadjianto saat dihubungi dari Kota Batam pada Sabtu.
Menurut dia rumah warga yang rusak parah karena kena terjangan puting beliung sebagian besar berada di tepi laut.
"Yang rusak berat ini rata-rata ada di sekitar tepi laut, ada yang tersapu rata. Tim masih masih mendata lagi agar lebih akurat, apakah masih ada rumah warga yang terdampak," demikian Yudi Admadjianto.