Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum rusak akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru. Pemkab Lumajang, Jawa Timur melakukan pendataan.

"Saat ini kami masih melakukan pendataan sejumlah sarana prasarana yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir," kata Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kabupaten Lumajang Heri Kurniawan, Jumat.

Sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang terdampak cuaca ekstrim yang menyebabkan banjir lahar dingin Gunung Semeru di beberapa wilayah hingga menyebabkan jembatan rusak.

Menurut dia, tim masih berkeliling, melakukan monitor ke sejumlah lokasi dan juga menunggu laporan dari tim yang lain.

Baca juga: Banjir lahar dingin Gunung Semeru terjang beberapa jembatan

Kerusakan belum teridentifikasi dengan detail karena debit air juga masih relatif tinggi.

"Sementara itu kami pasang rambu peringatan dan melakukan asesment, sehingga kami pastikan dulu," kata dia.

Berdasarkan hasil asesmen sementara, ada beberapa jembatan rusak yakni jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit terputus total, jembatan Gantung Kali Regoyo mengalami kerusakan parah,.

Kemudian jembatan Limpas Kaliputih dan jembatan di perbatasan Lumajang - Malang juga terputus total, sehingga tidak bisa dilalui.

Baca juga: Enam orang dan dua rumah hanyut diterjang banjir di OKU Selatan

Selain itu, dilaporkan juga beberapa daerah aliran sungai (DAS) yang dilalui lahar dingin Gunung Semeru sudah mengalami penurunan debit air.

Masyarakat bersama jajaran pemerintah setempat dan TNI Polri melakukan upaya penanganan dan pembersihan sisa lumpur baik di jembatan maupun di jalan utama yang menjadi akses mobilitas warga.

Sementara itu, ratusan warga yang khawatir terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru memilih mengungsi ke sejumlah lokasi yang aman di antaranya Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal dan Balai Desa Tumpeng.

"Kami terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi. Sampai dengan saat ini, sudah ada 393 pengungsi yang tersebar di sejumlah titik pengungsian," kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang, Dewi Susiyanti saat dikonfirmasi di Lumajang.

Beberapa titik yang digunakan sebagai posko pengungsian yakni Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, rumah warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit, dan Kantor Kecamatan Pronojiwo.

Baca juga: Tujuh desa di Aceh terendam banjir

"Kemungkinan jumlahnya masih bisa bertambah karena masih banyak warga yang datang ke lokasi pengungsian," tuturnya.

Untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi, lanjut dia, pihaknya telah menyediakan dapur umum di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro.

"Kami sudah siapkan makan malam dan besok Sabtu (8/7) pagi kami sudah operasikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi," katanya.


Baca juga: Banjir bandang terjang sejumlah desa di Lampung



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Lumajang data kerusakan akibat banjir lahar dingin Semeru

Pewarta : Zumrotun Solichah
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024